Mengenang Kisah Bob Sadino, dari Kuli hingga Miliarder
Minggu, 1 Agustus 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Mendiang Bambang Mustari Sadino alias Bob Sadino adalah salah satu contoh kisah pengusaha UMKM yang sukses dan banyak jadi panutan. Ia sebelumnya pontang-panting ketika merintis bisnis dan menggali cara memulai bisnis dari nol.
Sempat menjadi karyawan perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara selama 9 tahun, Bob memutuskan keluar dari pekerjaan itu dan menjadi pengusaha.
Tapi usahanya tak langsung sukses. Bisnis sewa mobil yang ditekuninya terhenti begitu saja. Dikarenakan Bob terlibat kecelakaan ketika menyetir mobil Mercedes-Benz yang dia sewakan, sehingga tak bisa melanjutkan usaha itu.
Bob kemudian menjadi buruh bangunan dengan upah harian. Tapi saat itu dia melihat peluang bisnis lain: peternakan ayam. Akhirnya, dengan modal pinjaman dari tetangganya yang merupakan purnawirawan militer yang tertarik dengan bisnis peternakan, Bob memulai usaha berdagang telur negeri.
Bob memasarkan sendiri telurnya dari rumah ke rumah para ekspatriat di sekitar tempat tinggalnya di Kemang, Jakarta Selatan. Akhirnya, berkat keuletannya, usahanya sukses dan dia mendirikan Kem-Chicks, supermarket terkenal yang menjual beragam produk pertanian dan peternakan.
Bob Sadino dengan Kem Chicks, fokus pada bisnis pertanian. Di supermarket premium itu, ia menjual lebih dari 18 ribu item yang didominasi produk makanan dan pertanian yang dihasilkan sejumlah anak perusahaan Kem Chicks. Ribuan petani di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi bagian dari perjalanan bisnis yang menyasar kalangan ekspatriat tersebut.
Bob Sadino bukan pula seorang konglomerat yang jaringan bisnisnya menggurita ke seluruh pelosok negeri. Kem Chicks, sejak didirikan tahun 1969, nyaris tak membuka kantor cabang, juga tidak meluaskan wilayah cakupan melalui sistem franchise. Sebagai supermarket yang fokus menyasar ekspatriat, Kem Chicks tetap fokus pada lini bisnisnya, tetap hanya satu di Kemang, Jakarta Selatan.
Kenapa hanya satu? Karena Bob Sadino merasa bahwa satu saja sudah cukup. Bob kemudian menjabarkan bahwa yang ia maksud dengan cukup adalah ketika ia mendapatkan sepiring nasi setelah tidak makan selama beberapa hari. Itu sudah cukup baginya. “Kalau hanya dengan satu Kem Chicks, saya sudah merasa cukup, kenapa harus dua?” begitu selalu ucapan Bob Sadino kepada tiap orang yang mendorong Kem Chicks membangun lini franchise.
Barulah pada tahun 2007, sekitar 38 tahun kemudian, Kem Chicks membuka outlet baru seluas 2.500 meter per segi di Pacific Place, Jakarta Selatan. Bob menyebut ekspansi tersebut bukan franchise tapi merupakan joint venture dengan Susi Darmawan, anak Hari Darmawan. "Aset milik anak saya, tapi pengelola anak buah Bob," ungkap Hari Darmawan, bekas bos Matahari Department Store itu.
Tradisi bisnis yang dikembangkan Bob Sadino, dengan bertahan di satu tempat, tentu pakem yang tak biasa di dunia bisnis. Sebagaimana bisa disaksikan, para pelaku bisnis justru berlomba-lomba meluaskan wilayah cakupan dengan membuka cabang. Ranch Market dan Farmers Market, misalnya. Kedua supermarket premium tersebut, sama-sama menyasar segmen ekspatriat dan kelas atas.
Dalam waktu singkat, jumlah kedua supermarket premium itu telah membiak menjadi 22 gerai, yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Cikarang, Surabaya, dan Balikpapan. Artinya, ada prinsip bisnis yang khas, yang dikembangkan Bob Sadino. Bertahan sekitar 38 tahun dengan hanya satu Kem Chicks, tentulah sebuah pilihan. Sepanjang kurun waktu itu, Bob bukannya tak ada dana untuk meluaskan cakupan bisnisnya. Tapi, ia telah memilih there is only one Kem Chicks.
MG/QQ