Kisah Arimbi, Seorang Nakes yang Banting Stir ke Bisnis Kuliner
Senin, 19 Juli 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Memutuskan keluar dari pekerjaan saat masa pandemi, membuat Novia Dewi Arimbi asal Blitar sukses menemukan mata pencaharian baru dibidang kuliner.
Wanita 32 tahun yang sering disapa dengan sebutan Arimbi, sebelumnya pernah berprofesi sebagai tenaga sukarelawan disalah satu puskesmas Kabupaten Blitar. Setelah kurang lebih 7 tahun berbakti sebagai tenaga Kesehatan, pada tahun 2019 Arimbi memutuskan untuk berhenti bekerja.
“Saat sudah resign dan full dirumah aja, saya sempat bingung saya mau ngapain. Mau balik kerja di dunia kesehatan sulit juga karena sudah pandemi. Mau moveon juga masih baru. Jadi saya nelongso lah bahasanya. Tetapi tiba-tiba mantan atasan saya dari bidang gizi di puskesmas dulu nelfon saya, menawarkan ikut pelatihan tentang penyaji makanan jasa boga dan saya ikut,” jelas Arimbi, Kamis (15/7).
Setelah mengikut pelatihan jasa boga yang ditawarkan oleh atasannya tersebut selama 3 hari berturut-turut, Arimbi ternyata merasa tertarik dan senang untuk memadupadankan teknik penyajian makanan dengan bidang yang pernah digelutinya yaitu bidang kesehatan.
“Setelah ikut pelatihan itu saya jadi suka dan nyambung. Jadi tau cara menyajikan makanan yang baik, sehat, dan layak itu seperti apa. Bagaimana membuat kue tanpa pengemulsi, tanpa pewarna buatan, dan tanpa pengawet tetapi tetap enak. Saya jadi semakin paham pewarna makanan yang boleh apa saja, yang tidak boleh apa, dan bahan tambahan pangan apa yang aman untuk makanan,” ujar pemiliki usaha The Housewife.
Dari sini akhirnya Arimbi memutuskan untuk fokus menekuni usahanya dibidang kuliner. Setiap harinya Ia terus menambah skill dan wawasan di berbagai macam pelatihan dan kursus seperti pelatian kemasan (packaging) dan lain-lain.
Bermodalkan tabungan pribadinya, kini usaha The Housewife milik Arimbi sudah sukses dipasaran. Menerima banyak pesanan catering dari Polres, Puskesmas, hingga Dinas Kesehatan. Masakannya pun pernah ikut serta meramaikan beberapa pameran kuliner sebelum pandemi.
“Banyak yang memesan karena mereka percaya dengan latar belakang saya dulu sebagai tenaga kesehatan, ditambah juga dengan bekal dari pelatihan-pelatihan jasa boga yang saya ikuti itu, sangat bermanfaat. Penting juga saat ini kita menyajikan makanan yang tidak hanya enak tetapi juga bersih dan sehat,” kata Arimbi.
MG/QQ