Membangun Kedai Kopi di Tengah Masa Pandemi
Jumat, 9 Juli 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Pandemi yang masih melanda hampir seluruh bagian dunia ini membuat sebagian besar masyarakat mengurungkan niat mereka membuat sebuah usaha yang mungkin telah disusun. Tapi, banyak juga yang melihat masa pandemi ini sebagai peluang usaha salah satunya adalah mahasiswa asal Makassar jurusan Culinary Art yang sedang memasuki perkuliahan semester 5, Mualiftah.
Alif dan teman-temannya membangun sebuah kedai kopi bernama Oemah Senara yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo Ruko Green Hill No. 82 b, Makassar.
Awal mula bisnis ini terjadi ketika Alif dan teman-temannya menjalani training di sebuah hotel. Dari situ muncullah ide untuk membuat kedai kopi.
Beruntung, Alif dan kawan-kawannya mendapat seseorang investor. Jadilah sebuah kedai bernama Oemah Senara.
Modal awal dari usaha ini kurang lebih sebesar Rp150 juta – Rp200 juta yang di mana dialokasikan untuk bangunan, properti, alat dan peralatan, dan juga bahan baku untuk kedai seperti biji kopi, susu, dan bahan lainnya.
Hingga saat ini kedai Oemah Senara sanggup menjual 50-70 cup minuman dan 30 piring makanan ringan yang mereka sediakan per harinya.
“Intinya dari membangun sebuah usaha atau bisnis apa pun bidangnya menurut saya adalah kembali lagi bagaimana kita melakukan promosi dan juga membangun relasi yang luas,” kata Alif.
Produk yang ditawarkan juga cukup beragam mulai dari minuman berbahan dasar kopi, non kopi, teh, hingga makanan seperti rice bowl dan bermacam makanan ringan.
Oemah Senara memiliki keunikan yaitu tiap minggunya kedai ini menyediakan pilihan biji kopi yang berbeda yang dikenal “specialty” oleh para pelanggan setianya sehingga para pelanggan mereka dapat menikmati kopi lokal dengan jenis yang beragam di Indonesia.
Salah satu keistimewaan dari kedai ini adalah tempatnya yang sangat nyaman sehingga membuat para pelanggannya ingin berlama-lama di kedai ini untuk melepas penat dan rasa lelah setelah beraktivitas seharian.
Rencana untuk kedepannya Alif akan membangun satu kedai lagi masih di Kota Makassar.
“Awal mula memang mungkin hanya dari satu orang ke satu orang lainnya tapi kalau kita memberikan produk dan layanan yang terbaik pastinya mereka akan cerita itu ke teman-teman lainnya sadar ngga sadar itu sudah jadi keuntungan bagi kita kalau bahasa kerennya mouth to mouth dan satu lagi relasi bukan hanya untuk konsumen saja tapi dari tim kita sendiri kita harus cari partner yang memang cocok dan satu frekuensi supaya kita kerja tetap ngerasa nyaman dan sudah tahu satu sama lain,” ujar Alif melalui pesan singkat pada Rabu (7/7).
MG/QQ