Brilian -  Rendang biasanya kita temukan di rumah makan Padang dan tidak bisa disimpan untuk waktu yang lama. Tapi di tangan Ayu, makanan berbahan dasar daging ini bisa lebih awet. untuk rendang basah bisa bertahan 2 minggu sedangkan rendang kering bertahan 3 bulan.

Ayu memproduksi aneka rendang mulai dari daging, paru, belut, itik hingga telur. Produk ini diberi label Rendang Mizaki

Dia menceritakan memulai usaha rendang ini pada 2014 lalu. Saat itu dia hanya menjadi reseller karena orang tuanya yang memiliki usaha. Ayu waktu itu memiliki modal Rp 200.000 untuk memulai usahanya.

"Jadi saya ambil dagangan kalau habis baru bayar dan untungnya saya ambil. Ya seperti gali lubang tutup lubang," kata Ayu

Dia mengatakan, seiring berjalannya waktu dia mulai memasarkan rendangnya ke sekolah dan kampus. Kemudian satu tahun berselang mulai banyak permintaan dari pelanggan.

"Karena orang tua jauh di Payakumbuh dan kami di Padang Panjang jadi terpikir untuk buka usaha dengan produk sendiri," tambah dia.

Dengan modal awal Rp 5 juta dia mulai memproduksi rendang sendiri pada 2015. Kemudian untuk Ayu memaksimalkan media sosial seperti instagram, facebook hingga Line sebagai media pemasaran.

"Tapi kami juga ada toko offline dan kami jual keliling ke dinas-dinas pemerintahan, sekolah hingga kampus di Sumatera Barat," jelas dia.

Ayu mengatakan, sudah banyak pembeli dari seluruh wilayah di Indonesia yang memesan rendang buatannya. Seperti Aceh, Medan, Jakarta, Bandung, Tangerang, Kalimantan, Sulawesi hingga Manado.

Saat ini Ayu mengaku sudah memiliki 15 reseller dari seluruh Indonesia. Paling banyak dari Jakarta. Kemudian, sekarang dia sedang mengurus izin untuk reseller di Kuala Lumpur, Malaysia mengutip detik.

Dalam satu bulan, Ayu bisa mengolah 100 kilogram daging dan 100 kg telur menjadi rendang. Setiap bulan, ia mengatakan omzet mencapai Rp 60 juta. Produk yang dijual mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 150.000. Tergantung berat dan jenis rendang.