Gurihnya Abon Pepaya, Bisa Dongkrak Cuan

Sabtu, 17 April 2021 | 08:00 WIB

Ilustrasi Pepaya (Foto : freepik.com)

LINK UMKM -  Banyaknya waktu luang selama pandemi Covid-19 banyak dimanfaatkan para mahasiswa. Tiga mahasiswa asal Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur memproduksi abon dari bahan pepaya muda.

Usaha yang diberi nama Abon Kates itu tidak disangka menuai banyak pesanan. Dalam satu bulan abon ini bisa terus memproduksi dan memasarkan secara online.

Dalam sehari, tiga mahasiswa ini mampu menjual Abon Kates sebanyak 300 bungkus.

Penggagas Abon Kates, Aan Tirta, mengatakan pemesan rata-rata teman kuliah, tetangga dan ada pula pelanggan ibu rumah tangga.

Dari hasil menjual penganan ringan Abon Kates ini, mereka bisa meraup omzet hingga Rp9 juta selama satu bulan. Satu bungkus abon pepaya muda dengan berat 200 gram mereka jual seharga Rp8.000 dengan varian dua rasa yakni pedas dan gurih.

Aan Tirta mengatakan ide memproduksi abon pepaya bersama dua temannya. Berawal saat dia melihat banyak pohon pepaya di desanya yang berbuah lebat namun tidak dioptimalkan sebagai bahan pangan bernilai tinggi.

Potensi pohon pepaya dengan buah lebat yang melimpah mendong gagasan mereka bertiga dalam membuat olahan abon. Selain melayani penjualan hantaran via online, ketiga wirausaha muda ini juga membuka kesempatan belanja di tempat produksi mereka.

Anggota tim pengembang, Nur Sofia menambahkan abon kates lebih menyehatkan karena rendah kolesterol, namun tinggi gizi. Karena didalamnya terkandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan juga abon ini bisa memperlancar pencernaan bagi yang sulit buang air besar.

RZ/QQ

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x