LINKUMKM -  Makanan cepat saji mungkin menjamur di banyak tempat. Tempat yang terasa mewah dan bersih menjadi salah satu keunggulan, selain tentu saja merek yang terkemuka.

Meski demikian ada usaha yang dapat menjadi alternatif. Usaha tersebut yaitu, warung kopi atau warung indomie (warmindo).

Salah satu kisah sukses dan ketelatenan mengeola usaha ini, datang dari pebisnis warmindo di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat. Selama 11 tahun, Yadi, mampu mengelola bisnis itu dengan sukses.

Selama 11 tahun berjualan, Yadi dapat membangun rumah di kampung.

Seperti pada umumnya warmindo, produk makanan yang dijajakan biasanya berkutat pada makanan siap saji, misal mie instan, roti bakar, bubur ayam, dan bubur kacang hijau.

Selain itu ada pula makanan gorengan dan makanan ringan.

Untuk minuman, ada berbagai jenis minuman, semisal, es teh, kopi instan siap seduh, es jeruk, dan minuman kemasan.

Yadi mengatakan, usaha ini tak bisa dianggap remeh. Dalam sehari, untung kotor yang didapat, bisa mencapai Rp1 juta. Dipotong biasa sewa tempat dan gaji lima karyawan, untungnya dalam per hari yaitu Rp400 ribu.

Selama sebulan, dia menghitung, dapat menghasilkan laba Rp12 juta.

Meski demikian, usaha yang terbilang sederhana ini bukan tanpa tantangan. Usaha ini, kata Yadi, kerap kesulitan memutar modal. Penyebabnya tak lain banyaknya pelanggan yang berhutang.