LINK UMKM - Perubahan pola konsumsi di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z, disebut berperan besar dalam mempercepat adopsi sistem pembayaran non-tunai di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Generasi yang tumbuh dalam era digital ini dinilai memiliki preferensi berbeda dibanding generasi sebelumnya, terutama dalam hal kenyamanan dan kecepatan bertransaksi.

Karakteristik Gen Z dalam Bertransaksi

Gen Z dikenal lebih akrab dengan teknologi dan terbiasa menggunakan ponsel pintar untuk berbagai kebutuhan. Kebiasaan berbelanja mereka disebut cenderung praktis, efisien, dan minim hambatan. Metode pembayaran non-tunai dianggap lebih sesuai dengan gaya hidup mereka yang serba cepat.

Dorongan terhadap UMKM untuk Beradaptasi

Konsumen dari kalangan Gen Z disebut semakin jarang membawa uang tunai. Kondisi ini mendorong UMKM untuk menyediakan opsi pembayaran digital agar tetap relevan dengan pasar. Usaha yang tidak mampu menyesuaikan diri dinilai berisiko ditinggalkan karena dianggap kurang praktis.

Meningkatkan Daya Saing UMKM

Penerapan cashless payment tidak hanya mempermudah konsumen, tetapi juga meningkatkan citra modern bagi UMKM. Bagi Gen Z, pengalaman berbelanja yang sesuai dengan kebiasaan digital mereka dianggap sebagai nilai tambah. UMKM yang cepat beradaptasi disebut memiliki peluang lebih besar untuk bersaing dengan usaha lain.

Akses Pasar yang Lebih Luas

Gen Z dikenal aktif menggunakan platform digital untuk mencari produk. Dengan sistem pembayaran non-tunai, UMKM disebut lebih mudah masuk ke ekosistem daring, mulai dari marketplace hingga media sosial. Hal ini membuka peluang menjangkau pasar lebih luas tanpa batasan geografis.

Tantangan dalam Penyesuaian

Meski peluang terlihat besar, adopsi cashless payment tetap menghadapi kendala. Sebagian UMKM disebut masih terkendala literasi digital dan infrastruktur. Namun, dorongan kuat dari konsumen muda diyakini menjadi faktor pendorong agar UMKM terus berbenah dan menyesuaikan strategi bisnis.

Peran Gen Z dalam mendorong adopsi cashless payment di kalangan UMKM dianggap signifikan. Kebiasaan mereka yang serba digital membuat pembayaran non-tunai menjadi kebutuhan, bukan lagi pilihan tambahan. Dengan mengikuti pola konsumsi generasi ini, UMKM diyakini mampu menjaga relevansi sekaligus meningkatkan daya saing di era ekonomi digital.

RA/NS