Food Truck, Strategi Bisnis Kuliner Baru yang Kian Dilirik UMKM dan Brand Besar

Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB

Food truck dari beberapa perusahaan waralaba di Indonesia.

LINK UMKM - Fenomena food truck atau truk makanan kembali mencuri perhatian pelaku usaha di Indonesia. Tidak hanya diadopsi oleh pelaku UMKM, konsep dapur berjalan ini kini juga mulai dilirik oleh sejumlah merek besar di industri makanan dan minuman.

Food truck dinilai sebagai inovasi model bisnis kuliner yang mampu menyajikan makanan langsung dari pinggir jalan, dengan daya tarik visual yang unik dan pilihan menu yang variatif. Tidak mengherankan jika beberapa unggahan media sosial yang menampilkan deretan food truck di area publik menjadi viral dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Para pengamat melihat bahwa tren ini didorong oleh fleksibilitas operasional yang ditawarkan. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai bahwa food truck memberikan alternatif yang efisien bagi pelaku usaha pemula maupun konsumen urban yang menginginkan solusi makan cepat namun tetap menarik. Ia menjelaskan bahwa model bisnis ini memungkinkan pelaku usaha untuk menghindari biaya sewa tempat yang tinggi, bahkan dalam beberapa kasus, bisa beroperasi tanpa sewa sama sekali.

Konsep food truck dianggap sangat relevan di kawasan perkantoran atau lingkungan dengan mobilitas tinggi, di mana waktu istirahat yang terbatas menuntut penyedia makanan untuk cepat, efisien, dan terjangkau. Rendahnya biaya operasional turut memengaruhi harga jual yang lebih kompetitif, sejalan dengan daya beli masyarakat kelas menengah di perkotaan.

Lebih lanjut, Bhima menuturkan bahwa maraknya food truck dapat memicu penurunan kebutuhan akan toko fisik, khususnya di sektor FnB. Namun demikian, hal ini tidak akan berdampak besar bagi sektor lain seperti kosmetik, perawatan tubuh, dan aksesoris, yang masih bergantung pada pengalaman belanja di toko.

Bhima juga mengakui bahwa adopsi food truck oleh perusahaan makanan cepat saji berskala besar bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu kendalanya terletak pada persepsi konsumen, yang melihat food truck sebagai simbol gaya hidup baru dan bukan sekadar media distribusi makanan cepat saji.

Meski beberapa brand internasional telah mencoba strategi ini sebelumnya, sambutan dari pasar dinilai belum maksimal. Namun, dengan kondisi daya beli kelas menengah yang menurun, tren food truck justru menjadi solusi alternatif yang masuk akal. Perubahan ini menciptakan ekosistem baru di dunia kuliner, di mana konsumen cenderung memilih opsi makanan yang lebih praktis, kekinian, dan ekonomis.

Persaingan bisnis kuliner pun diprediksi akan semakin ketat, seiring bertambahnya jumlah food truck yang menyasar segmen generasi muda. Penawaran menu yang kekinian serta strategi promosi melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer menjadikan food truck semakin populer dan relevan di tengah perubahan gaya konsumsi.

Dalam jangka lima tahun ke depan, tren food truck diperkirakan tidak hanya akan menjamur di kota-kota besar, tetapi juga mulai merambah wilayah dengan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur yang sedang berkembang. Konsep ini diyakini akan terus berkembang sebagai bagian dari gaya hidup urban masa kini.

***

ALP/NS

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1524 seconds