Transformasi UMKM Rahasia Sukses Meraup Omzet Ratusan Juta Melalui Bisnis Agen Logistik
Minggu, 9 Maret 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Tren belanja online yang terus berkembang membuka peluang besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjajaki bisnis baru, salah satunya sebagai agen logistik. Seiring dengan pesatnya perkembangan e-commerce, banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan momentum ini untuk meraih sukses melalui layanan pengiriman barang.
Salah satunya adalah Andy Lim, seorang pemuda berusia 23 tahun asal Batam, Kepulauan Riau, yang memutuskan untuk beralih profesi dari staf akuntan menjadi agen logistik. Andy merasa jenuh dengan rutinitas sebagai karyawan dan melihat peluang besar dalam bisnis pengiriman barang di Batam, sebuah kota yang dikenal sebagai pusat perdagangan. Setelah melakukan riset, Andy memilih menjalin kemitraan dengan Lion Parcel sebagai Point of Sales (POS), karena modal yang dibutuhkan cukup terjangkau, hanya sekitar Rp 500 ribu.
Pada awalnya, usaha Andy berjalan cukup lambat. Gerainya sepi pengunjung, namun dia tak menyerah. Dengan tekad yang kuat, Andy mulai aktif mendatangi produsen UMKM yang sedang berkembang, menawarkan layanan pengiriman barang. Usaha kerasnya pun membuahkan hasil. Kini, dalam sehari Andy bisa meraup pendapatan sekitar Rp 6 juta, yang bila dihitung per bulan, menghasilkan omzet sekitar Rp 200 juta.
Cerita serupa juga datang dari Anna Hadiputro, seorang perempuan asal Surabaya yang merantau ke Batam. Anna yang memulai bisnis agen logistik Lion Parcel pada tahun 2015, awalnya kesulitan menarik pelanggan. Namun, dengan memberikan promosi diskon dan menjamin kepuasan pelanggan, usahanya mulai berkembang pesat. Saat ini, Anna mampu mengirimkan sekitar 200 paket per hari dengan omzet harian mencapai Rp 7,5 juta. Tak hanya itu, dia juga sudah menambah armada dengan tiga mobil shuttle dan satu motor.
Edward Effendy, pelaku agen logistik lainnya, juga mengalami pertumbuhan pesat dalam waktu singkat. Dalam dua tahun, Edward berhasil membuka tiga gerai POS, dengan omzet mencapai Rp 9 juta per hari, atau sekitar Rp 270 juta per bulan. Keberhasilan Edward terletak pada pendekatannya yang intensif terhadap relasinya, terutama teman-teman yang berbisnis online. Berkat pendekatan yang tepat, Edward berhasil menarik banyak pelanggan dan menjaga kualitas pelayanan yang prima.
Perkembangan pesat sektor e-commerce di Indonesia juga turut mendorong pertumbuhan bisnis logistik. Farian Kirana, CEO Lion Parcel, menyatakan bahwa permintaan untuk pengiriman barang semakin meningkat seiring dengan tingginya transaksi belanja online. Saat ini, sebagian besar volume pengiriman Lion Parcel berasal dari sektor ritel dan e-commerce. Farian memperkirakan bahwa kontribusi e-commerce dalam bisnis logistik akan terus berkembang, bahkan bisa mencapai 40% dalam beberapa tahun mendatang.
Lion Parcel, yang telah beroperasi sejak 2013, terus memperluas jangkauannya dengan menggandeng lebih banyak agen dan mitra, serta meningkatkan kapasitas pengiriman dengan memanfaatkan armada pesawat Lion Air Group. Saat ini, Lion Parcel memiliki lebih dari 7.000 POS di 160 kota di Indonesia dan terus memperluas kerja sama dengan berbagai marketplace, seperti Bukalapak, Blibli, dan Zalora.
Dengan terus berkembangnya pasar e-commerce, para agen logistik kini menjadi ujung tombak dalam memfasilitasi pengiriman barang yang semakin meningkat. Perusahaan-perusahaan seperti Lion Parcel juga terus berinovasi dengan memperluas fasilitas penyimpanan dan distribusi guna memastikan kelancaran proses pengiriman barang ke berbagai tujuan di seluruh Indonesia.
Perjalanan para pelaku UMKM dalam bisnis agen logistik menunjukkan bahwa dengan ketekunan, pendekatan yang tepat, serta pemanfaatan peluang yang ada, kesuksesan dalam industri ini bukanlah hal yang mustahil.
***
NS/ALP





