Sentra QRIS di Jawa Tengah Mendorong Pertumbuhan UMKM Digital
Rabu, 4 Desember 2024 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Pada tahun 2024, data yang dihimpun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam penggunaan QRIS di Jawa Tengah, dengan volume transaksi naik hingga 217,33% year-on-year dan jumlah merchant QRIS yang tercatat mencapai 33,77 juta. Hal ini mencerminkan berkembangnya adopsi sistem pembayaran digital oleh masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, meskipun mengalami perkembangan pesat, penggunaan QRIS juga menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait masalah keamanan. Praktik penipuan yang melibatkan screenshot transaksi palsu dan perubahan kode QRIS oleh pihak yang tidak bertanggung jawab turut menjadi hambatan yang merugikan konsumen serta pelaku UMKM.
Untuk mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan UMKM di Jawa Tengah, PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) meluncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta. Sentra ini berfungsi sebagai pusat edukasi yang menawarkan solusi QRIS yang aman bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sentra QRIS UMKM ini juga berperan sebagai hub yang memungkinkan Netzme untuk menjalin kolaborasi dengan lebih banyak stakeholders di bidang pengembangan dan pemberdayaan UMKM, diharapkan dapat meningkatkan inklusi digital di daerah tersebut.
Sentra QRIS UMKM yang didirikan bersama Netzme bertujuan untuk membantu pelaku UMKM memahami pentingnya menjaga keamanan dalam transaksi digital. Sentra ini menyelenggarakan berbagai program pelatihan, sosialisasi, dan edukasi kepada pelaku UMKM, yang berkolaborasi dengan berbagai paguyuban UMKM setempat. Salah satu fokus utamanya adalah memberikan pemahaman lebih dalam mengenai langkah-langkah melindungi bisnis dari ancaman penipuan yang bisa terjadi dalam transaksi QRIS.
Kepala Manajemen Internal Kantor Perwakilan (KpW) Bank Indonesia Kota Solo, Hapsari, mengungkapkan harapannya atas peluncuran Sentra QRIS UMKM ini. Ia menegaskan bahwa inisiatif tersebut menggambarkan sinergi antara Bank Indonesia dengan penyelenggara jasa pembayaran untuk mempercepat proses digitalisasi. Diharapkan, kolaborasi ini dapat meningkatkan literasi keuangan serta inklusi digital di kalangan masyarakat dan UMKM, yang pada gilirannya akan memperkuat daya saing mereka di tingkat nasional dan global. Selain itu, Sentra QRIS UMKM juga diyakini dapat menjadi sumber inspirasi untuk inovasi di sektor ekonomi serta memperkuat ketahanan ekonomi menghadapi tantangan global yang kian berkembang di era digital.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan UMKM dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian Surakarta, Rini Indriyani, menyampaikan bahwa kehadiran Netzme sebagai platform yang mendukung perkembangan UMKM di Surakarta sangat penting, terutama dalam meningkatkan pemahaman mengenai transaksi digital. Dia mencatat bahwa pada tahun 2023, jumlah UMKM di Surakarta tercatat sekitar 13.203 unit, dengan proyeksi peningkatan menjadi sekitar 14.000 unit pada tahun 2024. Dengan adanya Sentra QRIS UMKM, diharapkan sekitar 25 komunitas UMKM di Solo dapat bergabung untuk saling berkolaborasi dalam meningkatkan kesadaran mengenai kemudahan dan keamanan dalam melakukan transaksi digital.
Menurut Direktur Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Djamin Nainggolan, sektor UMKM di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk segera mengadopsi teknologi pembayaran modern seperti QRIS guna meningkatkan omzet usaha mereka. Ia berharap UMKM dapat memanfaatkan peluang ini secara maksimal untuk menciptakan sistem pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan aman.
Djamin juga menambahkan bahwa QRIS Soundbox Netzme merupakan salah satu alat yang dapat memudahkan dan meningkatkan keamanan bagi pelaku UMKM dalam melakukan transaksi QRIS. QRIS Soundbox dirancang khusus untuk memberikan notifikasi suara dan tampilan nominal transaksi secara langsung ketika pembayaran QRIS berhasil diterima. Dengan QRIS Soundbox, pelaku UMKM tidak perlu lagi memeriksa transaksi melalui aplikasi atau meminta pelanggan untuk mengirimkan screenshot transaksi, yang dapat meminimalisir risiko kesalahan dan penipuan.
CEO PT Netzme Kreasi Indonesia, Vicky G. Saputra, menjelaskan bahwa digitalisasi di Jawa Tengah berkembang sangat pesat. Netzme berkomitmen untuk mendukung pemerintah daerah, regulator, serta berbagai organisasi pendukung UMKM dalam memaksimalkan pemanfaatan QRIS untuk mendukung pengembangan bisnis mereka. Vicky menegaskan bahwa dengan solusi yang mereka tawarkan, diharapkan pelaku UMKM semakin percaya diri dalam menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran yang aman dan berkelanjutan untuk perkembangan usaha mereka.
***
SKA/NS