Cara Ubah Kulit Sapi Jadi Hiasan Cantik

Senin, 6 November 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Proses Pembuatan (Tempo.co)

LINK UMKM -  Hewan ternak seperti sapi dan kambing biasanya dipelihara untuk dimanfaatkan daging dan susunya untuk dikonsumsi. Namun, selain daging dan susu, kulit sapi dan kambing juga dapat digunakan untuk bahan baku aksesoris dan hiasan. Kulit, adalah bagian luar dari hewan yang dipisahkan ketika proses pengulitan untuk diolah menjadi kulit samak yang dapat memberikan nilai tambah untuk industri. Sedangkan kulit samak, adalah kulit hewan yang telah melalui proses secara kimiawi untuk menghasilkan bahan kulit yang kuat, lentur dan tahan pembusukan. Kulit samak inilah yang akan digunakan untuk bahan dasar membuat kerajinan seperti sepatu, tas, ikat pinggang dan kerajinan lainnya.

Khusus untuk Sobat LinkUMKM berikut ini dilansir dari Tempo.co langkah-langkah dalam proses merubah kulit sapi mentah menjadi bahan kerajinan yang unik seperti hiasan dinding:

1. Persiapan

langkah awal yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Penggaraman adalah sebutan lain untuk proses ini. Ketika memperoleh kulit sapi dari rumah potong hewan segera simpan pada ruang pendingin dan juga direndam dengan air yang sudah dicampur garam. Tujuan dilakukannya penggaram adalah membunuh bakteri yang menempel pada kulit sapi. Langkah ini penting dilakukan untuk menghindari bakteri berkembang biak yang membuat kulit sapi mengalami pembusukan. Selain cara tersebut, Sobat LinkUMKM dapat menaburi garam pada kulit sapi lalu ditekan dengan mesin khusus selama 3 hingga 4 minggu agar kulit sapi menjadi lebih tahan lama.

2. Pra-penyamakan

Sebelum masuk pada proses penyamakan, kulit sapi harus dibilas agar garam yang menempel pada proses sebelumnya hilang, lalu rendam kembali dengan campuran antara air dan kapur. Kemudian setelah proses perendaman dengan air kapur Sobat LinkUMKM dapat memisahkan sisa daging dan rumput yang menempel pada kulit sapi. Dikenal juga sebagai proses pengasaman. Sehabis proses pengasaman akan terlihat kondisi kulit sapi bagus atau tidak. Kulit yang lolos kelayakan akan melanjutkan proses selanjutnya.

3. Penyamakan

Tanning  atau penyamakan adalah proses dimana membuat kulit menjadi stabil/ tidak mudah hancur. Caranya dengan mencampurkan bahan penyamak pada serat kulit sehingga terjadi ikatan kimia antara zat penyamak dan serat kulit. Setelah selesai, akan menghasilkan serat kulit yang tahan terhadap pengaruh kimia, mikroorganisme dan fisik. Kemudian Sobat LinkUMKM harus menekan kulit sapi dengan alat untuk mengeluarkan cairan yang tersisa.

4. Pengaturan

Pada langkah ini, dilakukan pewarnaan dan peminyakan pada kulit sapi untuk menyempurnakan proses tannning. Tidak lupa untuk dinetralkan dahulu untuk menghilangkan zat asam yang tersisa dari proses sebelumnya. Kemudian dapat direndam sesuai dengan warna yang diinginkan. Lapisi oleh minyak dan keringkan menggunakan oven, digantung atau divakum.

5. Penyelesaian

Langkah terakhir adalah finishing untuk pengecekan apakah ada kecacatan dan juga memperbaiki tekstur dari kulit sapi setelah dikeringkan. Proses ini dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti pewarnaan jenis kimia, membuat pola lembut sampai pola permukaan kulit klasik. Langkah ini perlu diperhatikan untuk menghasilkan jenis kulit yang memiliki ketahanan dan kelenturan kulit

Setelah langkah-langkah dilakukan kulit sapi siap digunakan untuk menjadi bahan dasar membuat kerajinan.

***

LMP/PTH

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.2866 seconds