Berawal Dari Pelabuhan Tanjung Perak, Bagini Sejarah Berdirinya Kopi Kapal Api

Rabu, 1 Desember 2021 | 16:00 WIB

Di balik nama besar Kopi Kapal Api yang saat ini sering menemani masyarakat Indonesia, ternyata ada seorang pekerja keras bernama Soedomo Mergonoto

LINK UMKM - Di balik nama besar Kopi Kapal Api yang saat ini sering menemani masyarakat Indonesia, ternyata ada seorang pekerja keras bernama Soedomo Mergonoto, ia merupakan seorang yang telah merasakan pahitnya kehidupan.

Telah hadir selama puluhan tahun, merek kopi ini telah dikenal seantero Indonesia ini lahir dari kegigihan pendirinya sejak tahun 1927. Di tahun 1920an, ayah dari Soedomo masih menjajakan kopi dengan cara dipanggul. Lokasi berjualannya berada di antara Jalan Panggung, tempat tinggal Soedomo hingga Pelabuhan Tanjung Perak.

Saat itu sang ayah, Go Soe Let bersama kedua saudaranya memasarkan kopi bubuk yang diberi nama kopi Hap Hoo Tjan.

Soedomo juga ikut serta dalam membantu penjualan dengan memasarkan produk ke Pelabuhan Tanjung Perak serta keluar-masuk perkampungan menggunakan sepeda ontel. Berawal dari sanalah Soedomo belajar otodidak tentang cara berbisnis kopi hingga banyak bertanya tentang seluk beluk kopi dan mesin produksinya.

Beranjak dewasa, sang ayah meminta Soedomo untuk mencari penghasilan lain. Soedomo pun bekerja di perusahaan vulkanisir ban. Di sana Soedomo bertugas mengerok ban-ban bekas.

Soedomo dikenal sebagai sosok yang pantang menyerah, demi menambah penghasilan, ia sempat bekerja sebagai kernet bemo. Meskipun terlihat sebagai pekerjaan yang tidak menjanjikan, Soedomo selalu berusaha untuk menganggap bahwa pekerjaan sebagai kernet adalah pekerjaan yang menyenangkan.

Saat menjalani pekerjaan tersebut Soedomo menganggap seolah-olah berjalan naik mobil pribadi. Menjadi kernet bemo biasanya dilakukan Soedomo saat Sabtu-Minggu atau sehabis pulang kerja.

Pengalaman hidup Soedomo memang tidak bisa dibilang mudah, tapi dari hal tersebut ia belajar bagaimana bekerja keras untuk meraih kesuksesan. Pada tahun 1978, Soedomo mencoba untuk mengiklankan kopi jualannya.

Pada masa itu, memang belum banyak orang yang mengerti soal iklan, sehingga hal ini tidak banyak dilirik oleh pelaku usaha.

Soedomo membuat iklan TV untuk kopinya dengan mengajak salah satu pelawak pada masa itu. Hebatnya, sebelum memutuskan untuk membuat iklan, ia terlebih dahulu berinovasi dengan membuat kopi kemasan.

Kedua inovasi inilah yang mengantarkan bisnis kopi keluarganya semakin meningkat hingga bisa berkembang dan menjadi merek kopi Kapal Api yang saat ini dikenal oleh banyak orang.

Nama merek tersebut diambil dari pengalaman keluarga yang awalnya memasarkan kopi di pelabuhan. Adapun logo kemasan kopi yang berbentuk kapal ternyata memiliki arti, yaitu sebagai harapan baru, semangat juang dan teknologi.

Dengan strategi pemasaran dari Soedomo, kopi Kapal Api kemudian merajai pasar kopi Nusantara. Tidak sampai tujuh tahun setelah PT Santos Jaya Abadi berdiri, kopi Kapal Api miliknya sudah melakukan ekspor ke mancanegara.

Ekspansi bisnis pertama mereka ditujukan ke Arab Saudi pada tahun 1985. Barulah kemudian negara-negara asia lainnya seperti Hong Kong, Taiwan, kemudian Malaysia.

Bisnis kopi yang berawal dari usaha keluarga dengan pemasaran dan distribusi seadanya itu kini menjadi sangat besar dan mampu mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah.

Melalui produknya, Soedomo Mergonoto kini dikenal sebagai seorang bos perusahaan kopi legendaris yang produknya dapat ditemui di mana-mana, tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

RZ/MG

Komentar (2)

  • Agus Supriyanto

    8 Desember 2021 | 11:33:36 WIB

    Sukses selalu inspiratif.

    2 tahun lalu

  • Halim Albar Prihatin

    3 Desember 2021 | 11:39:47 WIB

    sukses selalu pak usahanya. semoga mengayomi banyak pekerja di tanah air.

    2 tahun lalu

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1609 seconds