Cara Agar Bisnis Fashion Berjalan di Tengah Pandemi
Selasa, 15 Maret 2022 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Sebagai salah satu lini bisnis sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bisnis fashion dan apparel turut merasakan dampak dari adanya Pandemi yang melanda di Indonesia.
Pembatasan aktivitas dan jam operasional toko membuat strategi penjualan di momen lebaran, pameran, atau event fashion tidak berjalan maksimal.
Oleh karena itu, para pelaku bisnis fashion membuat beberapa strategi baru dan perubahan ekstrim demi memastikan usaha tetap berjalan. Dilansir dari kompas.com berikut caranya:
1. Titik jual yang unik
Untuk bisa bersaing dengan merek lain, bisnis fashion atau pakaian yang digeluti harus memiliki unique selling point atau keunikan yang tidak banyak dimiliki oleh brand lain. Mulai dari desain pakaian, packaging, hingga filosofi produk yang diciptakan.
2. Manajemen bisnis bisa dari rumah
Di tengah situasi saat ini, aktivitas dan mobilitas menjadi terbatas sehingga manajemen atau pengaturan bisnis perlu bisa dijalankan dari rumah. Mulai dari melakukan desain, produksi, packaging, pemesanan dan lainnya benar-benar harus bisa lakukan dari rumah. Tidak tergantung harus dari kantor, toko maupun rumah produksi lain.
3. Kolaborasi
Untuk mempertahankan dan memajukan bisnis di zaman sekarang kolaborasi dengan pihak lain sangat penting. Untuk menciptakan inovasi baru, pelaku usaha perlu belajar dari desainer lain, menggandeng penjahit yang punya keterampilan berbeda, hingga pelaku kreatif yang jago dalam memasarkan produk.
Kolaborasi juga bisa menumbuhkan semangat untuk berjalan bersama melawan pandemi.
4. Manfaatkan media sosial
Tips penting lainnya dalam menjalankan bisnis digital dan di tengah pandemi saat ini adalah menggunakan media sosial.
Tidak hanya Instagram dan Facebook melainkan juga platform video seperti TikTok. Ketiganya adalah media sosial yang paling mudah digunakan untuk mendukung bisnis. Selain caranya mudah, operasional dan menyebarkan produknya sangat gampang.
5. Siasati dengan sistem pre-order
Untuk menekan pengeluaran biaya dan kerugian karena produk yang belum terjual, kamu bisa menyiasatinya dengan sistem pre-order. Sehingga pakaian yang diproduksi adalah pakaian yang sudah pasti ada pembelinya.
RZ/QQ