Mushi, Solusi Bagi Petani Jamur Menghadapi Kerugian Panen Raya
Kamis, 25 Mei 2023 | 16:00 WIB
LINKUMKM - Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi. Nilai gizi yang tinggi di dalamnya menjadi alasan masyarakat menyukainya.
Tak jarang masyarakat Indonesia membudidayakannya karena banyak sekali peminatnya. Tetapi, kini muncul masalah bagi para petani jamur.
Petani yang tidak tepat waktu memanennya maka jamur akan menguning hingga layu. Belum lagi masalah panen pada dua pekan berikutnya yang menambah jumlah produksi.
Melihat kerugian yang dialami petani jamur ini membuat Lia Amalia tergerak. Dia memikirkan sebuah ide untuk mengolah jamur tiram menjadi makanan olahan yang dapat bertahan lama.
Pada 2014, dari sebuah merek bernama MUSHI, Mushroom Indonesia, dia membeli jamur tiram dari petani di sekitar untuk dijadikan bahan utama pembuatan jamur krispi.
"Modal awal memang tidak sedikit sekitar Rp 15 juta, tapi omzet yang saya hasilkan juga terus meningkat pada awal mulai usaha," kata Lia.
Dalam persaingan yang ketat di bidang makanan olahan, Lia memiliki strategi tersendiri untuk usahanya. Mulai dari promo yang ditawarkannya hingga variasi produk yang dibuatnya.
Konsumen dapat memilih jenis produk yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh atau hanya sekedar camilan. Ada jenis produk berupa jamur krispi, kerupuk jamur, abon jamur, dan penyedap rasa jamur yang pastinya terbuat dari bahan utama yaitu jamur tiram.
Tidak perlu khawatir bagi kalian yang suka nyemil makanan olahan ini karena harga yabg ditawarkan cukup murah sebesar Rp 10 ribu.
Selain itu, MUSHI juga mudah ditemukan di Alfamart, Indomaret, Jogja Grand, Surya. Strategi lain yang dilakukan Lia yaitu penjualan secara online dan ikut beberapa event-event UMKM.
"Saya juga menjual MUSHI ini secara online di Blibli.com, Bukalapak, dan Shopee. Agar lebih luas lagi jangkauannya, saya juga kirim ke distributor di kota-kota besar," kata Lia.
MUSHI telah dipamerkan di Agro Food Expo 2019, Halal Indonesia Expo JCC, Kuliner Expo UMKM, dan lainnya.
"Sebagai pelaku usaha itu harus sabar dan juga selalu berdoa," imbuhnya.
Meski produknya sudah dikenal oleh masyarakat, Lia mengatakan bahwa dirinya masih membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Dia juga mengutarakan bahwa BRI merupakan lembaga perbankan yang dijadikan sebagai tempat peminjaman modal. BRI diharapkan dapat terus membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saingnya.
***
GN/LM