Ikan Lempuk Pasuruan yang Mendunia

Jumat, 19 November 2021 | 13:18 WIB

Ikan lempuk Aisah (Foto: Istimewa)

LINKUMKM -  Siti Aisah awalnya iseng menekuni pengolahan ikan lempuk dengan label Aisah Lempuk Chrisphy. Tapi kini, ikan lempuk ini sudah melanglang buana hingga lintas benua.

Perempuan berusia 28 tahun yang menekuni pengolahan produk makanan ringan berbahan baku ikan Lempuk segar tersebut memulai bisnisnya sejak tahun 2017 silam. Meski tergolong masih baru sebagai produsen, tetapi dari segi jejaring penjualan ikan lempuk ini terbilang luas.

Berbekal P-IRT/ Produksi Industri Rumah Tangga yang telah dikantonginya setahun silam, sebaran konsumennya tidak hanya merambah ke beberapa negara tetangga di lingkup Asia seperti Singapura dan Hongkong saja, melainkan sampai ke Australia, Amsterdam bahkan ke negara Amerika latin, Equador.

“Selama ini strategi penjualan kami memanfaatkan media sosial, facebook di akun Aisah Lempuk Chrispy. Jadi lebih banyak menerima penjualan dengan sistem online. Alhamdulillah pesanan demi pesanan terus mengalir. Pernah tahun lalu dapat orderan dari Amsterdam dan negara lainnya senilai 15 juta Rupiah. Kami terbantu ada ibiu-ibu di DPR RI yang membawa produk Lempuk Aisah di sela kunjungannya ke beberapa negara. Juga ibu-ibu Kedubes Indonesia di Equador”, tutur dia.

Menurutnya, selain faktor luasnya networking pemasaran yang bagus dan kontinyu, kualitas dan citarasa produk yang tetap terjaga merupakan modal utamanya dalam mempertahankan branding produknya di pasaran. Sehingga setiap harinya, dari sekitar 30 kg Lempuk chrispy yang dihasilkannya, ia mampu menjual minimal 20 kemasan toples yang dihargai Rp 37.000 dalam setiap 350 gramnya. Itu belum termasuk omzet penjualan berwadah plastik bening, masing-masing kemasan 100 gram seharga Rp 13.000 dan kemasan 250 gram seharga Rp 27.000. Belum lagi pepes Lempuk yang juga diproduksinya setiap hari.

“Selain dijual secara online, kami juga menerima pesanan yang bisa dibeli di rumah atau diantarkan ke rumah konsumen. Untuk produk Lempuk chrispy ada beberapa varian rasa yaitu yang original, jeruk purut, pedas dan balado. Khusus pepes Lempuk per bungkusnya kami jual Rp 3.500. Semua bahan baku kami peroleh dari nelayan Lempuk langsung, jadi selalu terjaga kesegaran ikannya”, ceritanya dengan nada sumringah.

Ditambahkan Siti Aisah, selama ini dia juga sangat terbantu dengan pembinaan yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kelautan Perikanan dan Kabupaten Pasuruan. Masing-masing dalam hal pendampingan pelatihan pengemasan produk, promosi dan penjualan di pameran juga pembinaan budidaya dan pengolahan produk. Demikian juga kegiatan promosi yang dilakukan Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kecamatan Grati melalui website-nya https://www.grati.id/shop/ yang mencatumkan foto bermacam produk Lempuk berikut nominal harganya. Ia berharap, ke depannya, produknya semakin dikenal khalayak internasional.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x