Ubi Jalar Tawangmangu Ekspor ke Korea Selatan
Senin, 1 November 2021 | 23:18 WIB
LINKUMKM - Petani di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, mampu membuat pembeda dari wilayahnya. Petani Tawangmangu itu memproduksi ubi jalar sebagai cemilan wisatawan.
Ubi tersebut akan diekspor ke Korea Selatan.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mengatakan, ubi jalar sebagai pangan alternatif mulai dilirik sebagai usaha tani yang menguntungkan.
Suwandi mengatakan, pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi. "Tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah dan sudah ekspor ke Korea," ujar Suwandi.
Petani ubi jalar, Sugiarto menyebut, hasil panen ubi jalar mencapai 40 ton per hektare. Dengan harga jual Rp3 ribu per kilogram, dia mampu mendapat untung sebesar Rp 120 juta.
"Biaya produksi sekitar Rp 40 juta, jadi untung Rp 80 juta selama periode 6 bulan," kata dia.
Usaha tani ubi jalar di Tawangmangu disebut sangat menjanjikan karena mampu tiap petani mampu mendapat untung rata-rata sebesar Rp12 juta per panen.
Pengusaha ubi jalar, Suyatno, pengusaha mengatakan, keperluan bahan baku ubi jalar segar sekitar 15 ton per hari.
"Sebanyak itu dipakai untuk 29 pengusaha pengolahan ubi jalar, yang produknya yang dipasarkan ke Jakarta, daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.
Sementara itu, pemilik CV Makmur Abadi Jaya, Widodo mengatakan, telah puluhan tahun menjadi eksportir olahan ubi jalar dalam bentuk stik.
Widodo menjelaskan, produknya 100 persen diekspor ke Korsel. Sekitar 1.800 ton per tahun. Suplai bahan bakunya berasal dari petani ubi jalar di wilayahnya.