Tas Buatan Lokal Dikira Barang Mewah di Rusia
Jumat, 16 Agustus 2019 | 23:58 WIB
LINKUMKM - Peristiwa unik dialami, Syanaz Nadya Winanto Putri. Pemilik produk Roro Kenes itu harus diinterogasi empat jam oleh 15 petugas imigrasi Rusia.
Alasannya, barang yang dibawa Nadya untuk pameran Festival Indonesia ke-4 di Moskow, Rusia, dianggap barang mahal. Padahal tas merek Roro Kenes, produk lokal asli Semarang, Jawa Tengah.
Imigrasi menyebut tas milik Nadyra berbeda dari yang ia serahkan dalam dokumen. Kisah itu disampaikan Andi Sudibyo melalui akun twitter @gus_dibyo menceritakan kejadian dalam sebuah utas.
Otoritas imigrasi Rusia menganggap tas Roro Kenes memiliki harga ratusan juta rupiah layaknya merk buatan Eropa seperti Louis Vitton, Channel, dan Bottega. Kualitas kulit Roro Kenes disebut halus dan bagus, serta dibuat dari kulit yang mahal.
Andi mengatakan orang-orang yang menginterogasi Syahnaz tidak percaya kalau tas tersebut adalah buatan Indonesia. Sebab, para petugas imigrasi tersebut tidak mengetahui kota Semarang.
Produk tas Roro Kenesmemiliki dua jenis. Kulit sapi lokal dan karung goni. Sementara harga yang ditawarkan dari tas tersebut jauh di bawah perkiraan petugas imigrasi.
“Satu dari kulit sapi dengan harga sejutaan rupiah, satunya lagi dari bahan karung goni harganya paling mahal 8 dolar Amerika. Kok dikira ratusan juta,” sebut Andi dalam cuitannya.
Akibat kejadian ini, produk untuk pameran milik Syahnaz menjadi kurang. Ia hingga bingung harus kesal atau bangga dengan kejadian ini.