LINKUMKM -  Riset yang dilakukan Instagram, sebanyak 52 persen UKM Indonesia menggunakan Instagram untuk berjualan dan mengarahkan pembeli ke lapak digital mereka.Survei tersebut juga menunjukkan 81 persen pengguna Instagram di Indonesia mencari informasi ketika tertarik pada sebuah produk atau merek.

Dua hal itu cukup menjadi modal bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mengengembangkan bisnis mereka. Apa sajakah itu?

Pertama ada, Insight Fitur. Fitur ini dapat digunakan penggiat UMKM untuk mengetahui preferensi umur konsumennya. Data tersebut bisa menjadi patokan para pelaku bisnis untuk membuat konten yang sesuai pasar mereka.

Kedua, fitur Auto Reply. Tipe konsumen Indonesia punya ciri khas yang unik dalam komunikasi. Konsumen sangat menggandrungi chatting dengan menanyakan berbagai macam informasi.

Untuk tetap bisa mengontrol komunikasi dengan pelanggan, Instagram bisnis memiliki fitur "auto-reply" atau balasan cepat. Pengguna bisa menemukannya di menu "Setting" > "Pengaturan Bisnis" > "Balasan Cepat". Tulis balasan yang bersifat baku dan mudah dipahami pelanggan.

Ketiga, para penggiat UMKM perlu fitur Filter Inbox. Fitur ini bisa memudahkan pengguna untuk menyaring pesan yang masuk.

Keempat, ada Stories Fitur. Fitur satu ini bisa menjadi alat promosi cukup menarik.

Indonesia disebut menjadi negara dengan jumlah kreator Instagram Stories terbanyak di dunia.

Pelaku UMKM bisa membuat konten berformat vertikal semenarik mungkin dan memanfaatkan data yang telah dianalisis melalui fitur insight.

Menggunakan tagar. Taggar membantu pencarian atau sebaran konten yang kamu buat. Dengan begitu produk atau jasa yang diincarnya dapat ditemukan dengan mudah.

Tagar bermanfaat untuk mencari calon pelanggan dan inspirasi produk atau berkolaborasi dengan kreator lain.

Beberapa padanga sengaja menorehkan tagar di sejumlah unggahan agar merek tersebut dikenal publik.