Kreasi Batik Sengguruh Capai Untung Belasan Juta Rupiah per Bulan
Sabtu, 3 Agustus 2019 | 23:34 WIB
LINKUMKM - Kreativitas menjadi jalan menembus kesuksesan. Itulah yang menjadi modal Griya Batik Seng.
UMKM asal Desa Sengguruh, Kepanjen, Malang, Jawa Timur ini berinovasi dengan produksi batik berbahan dasar pewarna alam. Uniknya, pewarna yang digunakan berbahan dasar limbah kopi.
Pemilik gerai, Evi Wahyu Astutik, menyebut punya kemudahan mendapat limbah karena kenalan dengan pemilik warung kopi.
Bermodal ekstraksi selama beberapa hari, bahan alami dari limbah kopi itu akan menghasilkan warna tertentu. Selain limbah kopi letek, limbah kulit kopi dibuat makanan ternak.
Batik Seng lahir dari nama desa itu. Dengan modal awal swadaya sebesar Rp1 juta, batik itu berkembang. Hingga akhirnya Batik Seng punya omzet Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulan.
Batik ini terus berkembang menggandeng warga lokal. Sebanyak 15 pemuda lokal, dengan 4 diantaranya difabel, batik ini berkembang.
Batik ini dijual dengan Rp150 ribu hingga Rp600 ribu per lembar. Evi menyebut, per bulan dapat menjual 50 hingga 150 lembar batik.