Menggagas Untung Lain Dari Perkebunan Kopi

Jumat, 24 Juni 2022 | 23:34 WIB

Tanaman Kopi Gayo (Pixabay)

LINKUMKM -  Temanggung, Jawa Tengah kini mendapatkan julukan baru sebagai kota kopi. Julukan baru ini mulai melunturkan julukan sebagai kota tembakau.

Di wilayah ini terdapat dua jenis kopi yang yang berkembang, yaitu kopi arabika dan robusta. Dua jenis kopi ini merupakan potensi baru. Salah satu daerah di Kabupaten Temanggung yang menghasilkan kopi cukup besar adalah Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan.

Di tangan dan pemikiran empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) perkebunan kopi di Desa Ngemplak menyimpan daya tarik lain yaitu potensi daya tarik wisata. Potensi tersebut jika dimanfaatkan dan dikembangkan tentu mampu memberikan kesejahteraan dan menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menarik di Temanggung.

Oleh karena itu, melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M), mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, Thomas Wardana bersama empat mahasiswa UGM lainnya, yaitu Dian Hafiizh Rachmawati, Dwi Rahmasari Fatmawati (Kimia, 2017), Tubagus Laka Atrinda Wibawa (Ilmu Keperawatan, 2017) dan Yesi Noviatun (Akuakultur, 2018), lantas mencari solusi agar kopi bisa bernilai lebih di saat panen dengan jumlah melimpah. Kelimanya pun menawarkan solusi alternatif yaitu pemberdayaan masyarakat melalui bidang pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam desa yang dimiliki dan kreativitas masyarakat desa.

Salah satu kegiatan yang kemudian dilakukan adalah memanfaatkan keberadaan kopi robusta sebagai salah satu pendukung konsep Kawasan Agrowisata di Desa Ngempak atau disebut KAROSTA. Dalam program KAROSTA maka kopi robusta diolah menjadi berbagai produk dan diharapkan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menikmati hasil olahan kopi.

Program ini dilaksanakan sebagai pondasi awal terbentuknya desa wisata yang berkelanjutan. Inovasi ini pada akhirnya berhasil mendapatkan dana hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM M) DIKTI.

Dengan program ini, kata Thomas, kebun kopi di daerah ini dapat diberdayakan menjadi industri rumahan berbahan dasar kopi sehingga ketika pasca panen dan harga kopi lagi turun, masyarakat dapat memanfaatkan kopi menjadi berbagai jenis makanan dan minuman, seperti keripik daun kopi robusta, kerupuk kopi robusta, cireng robusta, nugget kopi, thai coffe (berbahan dasar daun kopi) dan berbagai macam olahan kopi lainnya.

Selain itu, kebun kopi juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat agrowisata. Sebagai agrowisata maka banyak sudut di bangun tempat bersantai dengan pemandangan dan nuansa alam kebun kopi robusta. Selain itu, dilakukan pula tur wisata kebun kopi dengan praktik petik kopi hingga mengolah kopi siap konsumsi.

Uniknya di desa agrowisata ini diterapkan tema bebas internet (free internet) atau area yang tidak memperbolehkan penggunaan internet. Dengan cara-cara semacam ini diharapkan mendukung budaya komunikasi dan interaksi langsung manusia pada orang sekitar dan alam.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x