Sistem Syariah Dinilai Lebih Menguntungkan UMKM
Kamis, 9 Mei 2019 | 12:28 WIB
LINKUMKM - Suatu lembaga asosiasi yang bernama Akumindo (Asosiasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) menilai bahwa sistem keuangan ekonomi syariah dirasa lebih cocok untuk mendukung kemajuan indsutri UMKM untuk memperluas usaha yang dimilikinya. Keadaan tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sering kali system keuangan dalam bank konvensional memberatkan para perintis UMKM, misalnya saat usaha mereka sedang tidak berjalan dengan baik maka para pelaku UMKM harus tetap melunasi kewajibannya kepada pihak bank.
Sedangkan dalam sistem keuangan syariah yang berlandaskan dengan sistem bagi hasil dirasa membuat para pelaku UMKM lebih diuntungkan karena dapat lebih leluasa dalam mengelola pendanaan usaha yang dijalankannya tanpa harus terfikirkan setiap saat untuk membayar kewajiban yang dimilikinya kepada pihak bank, selain itu dengan adanya akses keuangan yang mudah dan biaya yang relative lebih murah bisa secara langsung memberikan dampak efisiensi terhadap biaya produksi dan berakibat juga kepada produk yang kompetitif.
Berdasarkan hasil wawancara Ketua Umum Akumindo Ikhsan Ingratubun dengan pihak Republika.co.id mengatakan bahwa, seharusnya pemerintah bersama otoritas terkait perlu mendukung pertumbuhan industri keuangan syariah yang nantinya menjadi bagian dari ekosistem pengembangan UMKM, karena pada saat ini pendapaan berbasis keuangan syariah lebih disediakan oleh industry non bank. Pihaknya menambahkan, jika pemerintah ingin berkonsentrsai pada industry halal dan ekonomi syariah, maka harus membuat konsistensi terhadap arahan kebijakan keuangan syariah yang ada.
Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Akumindo, dari sekitar 62,9 juta badan usaha skala UMKM, hanya dibawah 5 persen yang sudah menjangkau keuangan syariah, menghadapi hal ini dorongan pemerintah dibutuhkan agar keuangan syariah dapat lebih memfasilitasi keberadaan UMKM yang saat ini terus berkembang terlebih di era system ekonomi digital seperti ini.
Penulis : Rossana Tiarasari