Pilihan Tren Busana Ramadan, Sarung Batik Khas Pekalongan
Sabtu, 4 Mei 2019 | 18:11 WIB
LINKUMKM - Menjelang Ramadan busana Muslim kerap diburu masyarakat. Kebutuhan untuk tampil rapi dan suci dalam beribadah menjadi salah satu alasannya.
Berbagai desain busana dapat menjadi pilihan masyarakat. Tak ingin gaya yang itu-itu saja, sejumlah produk busana muslim kreatif bermunculan.
Salah satunya, sarung batik. Pengerajin sarung batik asal Pekalongan, Romi Oktabirawa mengatakan, sarung batik dibuat untuk membangun citra bahwa sarung bisa digunakan anak zaman milenial.
Melalui merek dagang Antero Batik, Romi menciptakan sarung yang tetap keren digunakan segala umur, kelamin, dan kalangan. Dia ingin, sarung tidak hanya identik dengan kegiatan ibadah, ronda, dan tidur, namun juga aktivitas sehari-hari.
Dia punya mimpi, sarung dapat menjadi ciri khas Indonesia di mata dunia. Sejajar dengan kimono Jepang dan baju khas China, Cheong-sam.
Sarung batik buatan Antero Batik berbahan katun berukuan 220 x 120 centimeter. Harga jual per lembarnya Rp150 ribu.
Selain berbahan katun, ada pula sarung yang menggunakan bahan sutra. Khusus untuk sarung ini dijual dengan harga Rp3,5 juta per 2,7 meter.
Untuk memastikan kekhasan dan keaslian produk, Antero Batik melengkapi barang jualannya dengan stiker hologram.
Dari bisnis sarung dan kain batik, Antero Batik merogoh omzet besar. Sehari, untungnya bisa mencapai Rp50 juta.