Kemenperin Fasilitasi Wirausaha Baru IKM Produk Olahan Kelapa
Rabu, 13 Maret 2019 | 14:04 WIB
Brilian - Nilai tambah komoditas kelapa memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara menjadi salah satu daerah yang berpeluang dalam pengembangan industri pengolahan kelapa produktif.
Kemenperin akan melakukan kegiatan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan. Upaya ini untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya.
Data BPS tahun 2017 menyebutkan, nilai ekspor produk turunan kelapa sebesar 1,2 miliar dolar AS yang terdiri dari coco fibre, kopra, dessicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal dan coconut activate carbon.
“Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan,” ujar Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta.
Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan meliputi tiga jenis kegiatan utama, yaitu fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa), pengembangan sentra industri kecil arang tempurung kelapa, dan peningkatan kemampuan IKM permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa.
Kegiatan memfasilitasi wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa) dilakukan melalui bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM pengolahan minyak kelapa kepada 25 orang. Selain itu, juga memfasilitasi mesin dan peralatan IKM pengolahan minyak kelapa yang terdiri dari 10 set mesin TTG kombinasi parut kelapa dan peras santan kelapa.
Sementara dalam upaya pengembangan sentra IKM arang tempurung kelapa, akan dilakukan melalui bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM arang tempurung kelapa kepada 20 orang serta fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan arang tempurung kelapa (alat pembakar arang dan mesin penepung arang).
Menurut Gati, Indonesia adalah negara penghasil kelapa terbesar di dunia di atas Filipina, India, Srilanka, dan Brasil.
“Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas kedua setelah kelapa sawit di Indonesia, lebih luas dibanding karet, kopi dan kakao serta tanaman perkebunan lainnya,” pungkasnya.
Data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian menyebutkan luas area pohon kelapa pada tahun 2017 mencapai 3,54 juta hektare dengan hasil produksi kopra sebanyak 2,87 juta ton. Sementara itu, merujuk data Asian and Pasific Coconut Community (2018), jumlah petani di Indonesia yang terlibat dalam agribisnis kelapa sebanyak 5,09 juta rumah tangga.