Indonesia Tawarkan Investasi Ekonomi Digital
Senin, 25 Februari 2019 | 15:16 WIB
Brilian - Pemerintah Indonesia menawarkan peluang investasi ekonomi digital serta pembangunan destinasi wisata 10 Bali Baru. Tawaran ini disampaikan dihadapan lebih dari 50 peserta di ajang Indonesia-San Francisco Business Forum 2019 pekan lalu,
Indonesia-San Fransisco Business Forum 2019 merupakan kolaborasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York yang didukung Global SF, Kantor Perwakilan BI New York, BRI New York Agency, dan BNI New York Agency.
Firum bisnis ini dihadiri kalangan perusahaan modal ventura, teknologi informasi, chamber of commerce, serta pemerintah lokal di wilayah San Francisco Bay Area.
"Business forum diselenggarakan untuk mendekatkan Indonesia kepada kalangan bisnis dan masyarakat di California Utara," ujar Acting Konsul Jenderal Indonesia di San Francisco, Hanggiro Setiabudi seperti dalam keterangan keterangan resminya.
Hanggiro mengatakan, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley pada 2016 mencerminkan niat Indonesia untuk membangun ekonomi digital. Karena itu, pihaknya mengundang investor di kawasan California Utara untuk berinvestasi di bidang-bidang yang potensial bagi investor internasional
Tujuan forum bisnis ini untuk menjelaskan perkembangan ekonomi Indonesia terkini, khususnya bidang ekomomi digital dan pengembangan destinasi pariwisata, yang potensial bagi investor, terutama dari California Utara.
General Manager BRI New York Agency, Tri Hartono, menyatakan BRI terus berinovasi dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru yang sejalan dengan pesatnya perkembangan Fintech dan mendorong pertumbuhan startup companies di Indonesia.
Tri menambahkan BRI merupakan bank pertama dan satu-satunya di dunia yang memiliki dan mengoperasikan sendiri satelit sejak 2016.
"Ini untuk memperkuat infrastruktur pelayanan digital dan jaringan fisik perbankan bagi customer," jelasnya.
Selain perkembangan ekonomi digital, peserta juga antusias mendiskusikan lebih lanjut potensi pengembangan destinasi pariwisata Indonesia, yakni 10 destinasi Bali baru atau “the New Bali”. Diskusi termasuk terkait pembangunan infrastruktur pendukung dan sektor transportasi udara.