Agar Mudah Akses Pinjaman, Pengrajin Batik Perlu Bentuk Koperasi
Senin, 18 Februari 2019 | 14:00 WIB
Brilian - Sentra-sentra pengrajin batik yang berada di wilayah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur diharapkan membentuk koperasi. Hal ini guna mempermudah Lembaga Pengelola Dana Bergulir, Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) Kementerian Koperasi dan UKM dalam penyaluran dana bergulir.
Dirut LPDB-KUMKM, Braman Setyo menilai potensi ekonomi kreatif batik di Kabupaten Pamekasan sangat besar. Dengan membentuk koperasi, lanjut dia, penyaluran dana bergulir akan lebih mudah.
"Saya ingin klaster-klaster di Kabupaten Pamekasan, paling tidak di tingkat kecamatan, membentuk koperasi yang anggotanya pengrajin batik. Hal ini agar kita lebih mudah menyalurkan dana bergulir ke koperasinya," ujar Braman dalam keterangan tertulis.
Braman mengungkapkan pihaknya terus berupaya mendorong koperasi dan UMKM di Kabupaten Pamekasan. Tujuannya agar koperasi dan UMKM lebih proaktif untuk mendapatkan dana bergulir dengan bunga rendah.
Menurut Braman, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir di Pamekasan dalam kurun waktu 12 tahun dengan total nilai mencapai Rp350 juta. LPDB-KUMKM akan terus melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis agar koperasi dan para pelaku UMKM lebih proaktif mengakses dana bergulir.
"Salah satu stateginya adalah coaching clinic, bagaimana mencari solusi permasalahan yang dihadapi selama ini. Misalnya proposal, apa persyaratannya. Tentunya itu akan ditangani tim teknis kita dari bisnis dan syariah,“ jelasnya.
Dia mengakui hampir 70 persen koperasi yang mengajukan proposal ke LPDB-KUMKM dalam tata kelola keuangannya masih kurang sempurna. Melalui coaching clinic, koperasi dan UMKM akan dibina, bagaimana menata laporan keuangan.
"Inilah bentuk dari pembinaan LPDB, supaya lebih diperbaiki dan disempurnakan lagi, sehingga mereka bisa mengajukan kembali sesuai dengan ketentuan SOP yang telah kita bangun bersama di manajemen baru," pungkasnya.