6 Sektor Usaha Jadi Perhatian Kemenkop UKM di 2019
Senin, 11 Februari 2019 | 15:47 WIB
Brilian - Kementerian Koperasi dan UKM akan meningkatkan nilai tambah sumber daya lokal produk KUMKM di enam sektor usaha. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan program pengembangan KUMKM Iyang inklusif sehingga dampak program dirasakan pelaku KUMKM secara maksimal dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan itu, Kemenkop akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain, swasta, hingga organisasi non pemerintah. Enam sektor usaha yang akan ditingkatkan meliputi pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan, pariwisata, kriya, kuliner, dan fesyen.
"Tahun lalu, kami mencatat mampu meningkatkan volume usaha KUMKM sektor riil yang terfasilitasi sebesar 29,90% serta pertumbuhan ekspor KUMKM yang difasilitasi meningkat rata-rata 12,32 persen," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Br. Simanungkalit.
Untuk tahun 2019, Kemenkop UKM akan berkontribusi dalam tiga prioritas nasional pembangunan Indonesia. Salah satunya, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui sektor pertanian, industri dan jasa.
"Itu dilakukan dengan tiga indikator kinerja utama, yaitu persentase peningkatan volume usaha KUMKM sektor riil terfasilitasi sebesar 10%, persentase pertumbuhan ekspor koperasi dan UMKM terfasilitasi masing-masing 2% dan 5%, hingga persentase KUMKM yang meningkat volume usahanya melalui kemitraan sebesar 50%," jelasnya.
Selain itu, Kemenkop UKM juga akan memperkuat koperasi dengan pendekatan industrialisasi.
"Untuk meningkatkan nilai tambah produk perlu dilakukan industrialisasi dengan skala ekonomi, dan agar petani dapat menikmati nilai tambahnya perlu dilakukan melalui bentuk koperasi," pungkasnya.