Dorong UKM Go Global, Kemenkop Gelar Pelatihan Mentor
Sabtu, 9 Februari 2019 | 08:00 WIB
Brilian - Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong UMKM naik kelas melalui penguatan daya saing global. Tantangan UMKM Indonesia yang sebagian besar baru berkiprah di pasar lokal menjadi tantangan tersendiri meski mutu produk mereka tidak kalah dari produk luar negeri.
“Produk UMKM dipacu untuk mampu memenuhi kebutuhan pasar global karena masih belum in-line antara produk yang ditawarkan dengan permintaan pasar global," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop UKM, Vicotria Simanungkalit.
Menurut Vicotria, banyak produk UMKM belum memiliki keunikan, standar kualitas dan kemasan produk yang kurang menarik. SElain itu juga kurangnya pengetahuan tata cara ekspor mandiri sehingga banyak pelaku UMKM yang mengekspor melalui pihak ketiga.
Dibutuhkan penguatan berjenjang hingga UMKM dapat menebus pasar global. Karena itu, Kemenkop UKM memberikan pelatihan mentor bagi UMKM. Fungsi mentor menjadi pendamping untuk menerjemahkan permintaan pasar, standar produk, hingga tata cara ekspor di Surabaya pada 6–7 Februari 2019.
Pelatihan mentor ini diharapkan dapat membangun sinergi yang lebih baik antara pemerintah, swasta, dan asosiasi maupun komunitas UMKM, khususnya dalam menjembatani peluang untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka dan berdaya saing dengan UKM ASEAN maupun global.
Pelatihan diikuti pembina UKM, dosen/akademisi, pengelola PKBL/CSR, konsultan/pendamping UKM, dan penggerak komunitas/ asosiasi UKM dari 20 Kabupaten dan 20 Kota, dari 8 provinsi, dengan 2 provinsi di luar Pulau Jawa.
Tujuan pelatihan ini membentuk suatu wadah bagi UKM untuk dapat mengakses 3M (Money, Market, and Mentorship). Selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas, produktivitas dan mendorong UKM untuk bisa naik kelas.
Nantinya peserta pelatihan akan tergabung dengan komunitas ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (AMEN), salah satu proyek kerjasama ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME) yang menjadi Priority Deliverables tahun 2019. Proyek ini digagas Filipina dan akan diimplementasikan di seluruh negara ASEAN.