Naik 11 Persen, BRI Bukukan Laba Rp32 Triliun
Sabtu, 2 Februari 2019 | 15:00 WIB
Brilian - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mancatatkan laba sebesar Rp32,4 triliun pada 2018. Angka ini tumbuh 11,6 persen dibandingkan laba pada 2017.
Kinerja keuangan Bank BRI didukung pendapatan jasa (fee based income) yang tumbuh 22,7 persen menjadi Rp 23,4 triliun dari tahun sebelumnya Rp19,1 triliun. Sementara pendapatan bunga bersih (net interest margin) Rp78,61 triliun.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengungkapkan, peningkatan efisiensi juga menjadi pendorong tumbuhnya laba tahun 2018. Ini tercermin dari menurunnya rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada akhir 2018 yang tercatat 70 persen atau turun 70 basis poin dari sebelumnya.
"Kinerja keuangan BRI tumbuh berkelanjutan ditopang sektor UMKM. Pertumbuhan positif dan sustainable dengan UMKM sebagai core. Hal tersebut menjadikan BRI bank UMKM terbesar di Indonesia," ujarnya dalam paparan kinerja BRI 2018.
Selain bank paling menguntungkan, Bank BRI juga mempertahankan predikat bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Aset Bank BRI tercatat Rp1.296,9 triliun pada akhir 2018 atau naik 15,2 persen dari stahun sebelumnya yang sebesar Rp1.126,2 triliun.
Peningkatan aset Bank BRI didorong peningkatan portofolio kredit sebesar 14,1 persen menjadi Rp843,6 triliun. Segmen kredit UMKM masih mendominasi dengan portofolio kredit 76,5 persen atau setara Rp 645,7 triliun.
Bank BRI, lanjut Suprajarto, berkomitmen untuk memberdayakan UMKM guna mendorong ekonomi kerakyatan, terutama dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Hingga triwulan IV-2018, Bank BRI telah menyalurkan KUR Rp80,2 triliun kepada 3,9 juta debitur.
Bank BRI menjadi penyalur KUR terbesar di Indonesia dengan portofolio 64,9 persen dari target penyaluran KUR nasional yang sebesar Rp 123,56 triliun. Sementara total penyaluran KUR sejak 2015 hingga 2018 mencapai Rp235,4 triliun.
Penyaluran kredit cukup terjaga dengan non performing loan (NPL) 2,27 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata industri November 2018 sebesar 2,67 persen.