Dana Rp200 Miliiar untuk Program Kewirausahaan
Sabtu, 2 Februari 2019 | 08:20 WIB
Brilian - Kementerian Koperasi dan UKM tahun terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan kewirausahaan di Indonesia. Beberapa program kegiatan telah dicanangkan guna menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan.
Program tersebut meliputi pengembangan kewirausahaan bagi 8.790 calon wirausaha melalui pemasyarakatan, pelatihan kewirausahaan, pelatihan technopreneur dan kewirausahaan sosial. Selain itu juga peningkatan kualitas SDM UMKM bagi 3.500 pelaku UMKM melalui pelatihan vokasi serta pengembangan SDM UKM bagi 500 pemuda melalui fasilitasi magang.
Untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui kewirausahaan, Kemenkop dan UKM akan terus konsisten mendukung wirausaha lokal melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP).
"Pada 2019 untuk mendukung upaya tersebut, Kemenkop dan UKM akan terus menumbuhkan dan mengembangkan budaya kewirausahaan, antara lain melalui kerja sama dengan perguruan tinggi seluruh Indonesia dan pelatihan bagi 7.050 mahasiswa, sarjana, generasi muda, dan kelompok masyarakat strategis lainnya," ujar Deputi Bidang Pengembangan SDM, Rulli Nuryanto, dalam keterangan pers, Jumat (1/2/2019).
Sedangkan untuk meningkatkan daya saing, Kemenkop dan UKM memiliki program peningkatan kualitas SDM bagi 4.530 pelaku koperasi melalui pelatihan perkoperasian, pengembangan standardisasi, dan sertiflkasi bagi 2.010 pelaku koperasi dan UMKM melalui pelatihan dan uji sertiflkasi kompetensi SDM KUKM, dan peningkatan kapasitas pengelola LKM berbasis kompetensi dan pelatihan manajemen SDM KUKM berbasis kompetensi.
Rulli menambahkan, untuk mengefektifkan dan mengefisienkan penyelenggaraan peningkatan SDM KUKM, pihaknya mengalokasikan anggaran untuk pelatihan dan pendampingan di provinsi dan kabupaten/kota melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp200 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk 34 provinsi dan 172 kabupaten/kota dengan sasaran peserta pelatihan 56.056 orang dan pendamping 1.279 orang.
Angka ini lebih besar dibanding DAK 2018 yang sebesar Rp100 miliar ke 34 provinsi dengan sasaran peserta pelatihan 23.545 orang dan pendamping 1.500 orang.