BRI - Jawa Tengah menjadi provinsi yang menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada 2018. Total nilai penyaluran KUR di provinsi ini Rp21,22 triliun atau 17,63 persen dari total penyaluran KUR secara nasional sebesar Rp120,34 triliun.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengatakan pertumbuhan sektor keuangan di Jateng sangat baik. Penyaluran kredit tumbuh cukup tinggi untuk sektor UMKM.

"Memang tidak setinggi nasional karena Jateng fokus kreditnya yang tumbuh tinggi untuk sektor UMKM. Jadi meskipun kredit tidak tumbuh setinggi nasional, tapi penyaluran UMKM itu sangat tinggi," ujarnya.

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Aman Santosa menambahkan pihaknya melihat masih ada ruang cukup besar bagi industri jasa keuangan untuk meningkatkan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Jateng. Dia mengungkapkan ada beberapa daerah uang potensi UMKM-nya besar, namun industri keuangan yang masuk belum banyak.

"Padahal, ada potensi itu. Berdasarkan riset OJK, Kabupaten Demak, Jepara, Pekalongan, Wonogiri merupakan daerah dengan jumlah UMKM yang relatif banyak, tapi di sisi lain penyaluran kredit UMKM di daerah tersebut masih di bawah rata-rata Jateng," katanya.

Aman menambahkan, penyaluran kredit mikro di Jateng masih relatif kecil dibanding jumlah usaha mikro yang sebanyak 3.776.843 pada 2016 atau 90,55 persen dari total UMKM dan menyerap 5.738.839 tenaga kerja. Namun, share kredit usaha mikro hanya 18,03 persen dari total kredit UMKM.

"Hal ini menunjukkan sebagian besar usaha mikro belum tersentuh pembiayaan dari industri jasa keuangan," pungkasnya.