Tips Meraih Kesuksesan Bisnis Bersama Keluarga

Rabu, 21 September 2022 | 08:35 WIB

Ilustrasi bisnis keluarga (Pxhere)

Brilian - Anda ingin membangun bisnis keluarga? Mengapa tidak? Banyak perusahaan besar berawal dari bisnis keluarga yang kemudian berkembang dan akhirnya menjadi raksasa.

Membangun bisnis keluarga memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya, satu sama lain telah saling mengenal sehingga memudahkan komunikasi, mengembangkan ide dan menyelesaikan masalah secara bersama.

Di sisi lain, membangun bisnis keluarga juga rawan konflik internal terutama jika masing-masing pihak tidak dapat memisahkan kepentingan pribadi dengan perusahaan. Berikut tips membangun bisnis keluarga:

1. Aturan kerja
Meski bisnis dijalankan anggota keluarga yang sudah saling mengenal bukan berarti tanpa aturan. Buat aturan sebagai acuan untuk mengukur kinerja masing-masing anggota keluarga.

Aturan tidak hanya mencakup deskripsi tugas tetapi juga tanggung jawab. Dengan adanya aturan, masing-masing anggota keluarga akan lebij disiplin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Peran sesuai kemampuan
Bisnis keluarga akan sukses jika masing-masing anggota keluarga menyadari kemampuan dan perannya. Karena itu, mereka harus menempatoi posisi yang sesuai dengan kemampuan. Untuk posisi pimpinan perusahaan, serahkan kepada anggota keluarga yang memang memiliki leadership dan mampu membuat keputusan.

3. Memilah kepentingan pribadi dan bisnis
Bisnis keluarga rentan konflik internal, apalagi jika masing-masing anggota mementingkan kepentingan pribadinya. Ketika terjadi konflik, pisahkan masalah keluarga dengan urusan bisnis dan selesaikan secara profesional.

4. Keterbukaan
Atur waktu untuk mendiskusikan masalah bisnis bersama secara periodik. Di forum itu, anggota keluarga bisa menyampaikan ide, masukan, kritikan atau solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Keterbukaan juga sebaiknya dalam hal siapa yang akan memegang kendali dalam kondisi tententu. Ini untuk menghindari konflik ketika pendiri atau eksekutif tidak berhalangan atau bahkan meninggal dunia.

5. Merekrut konsultan profesional
Untuk meminimalisir konflik internal juga bisa dilakukan dengan mempekerjakan konsultan bisnis profesional. Apalagi jika bisnis sudah berkembang pesat. Konsultan dapat membantu perencanaan bisnis di masa mendatang. Selain itu, konsultan bisa memberikan solusi profesional terhadap masalah yang dihadapi perusahaan. 

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x