Produk Agro Mampu Bersaing di Pasar Global

Senin, 7 Januari 2019 | 15:00 WIB

Ilustrasi kerajinan rotan (Pxhere)

Brilian - Pemerintah menargetkan pertumbuhan sektor industri agro sebesar 7,10 persen pada 2019. Kinerja sektor industri agro diproyeksi terdongkrak karena akan adanya lonjakan dari permintaan domestik pada momentum pemilihan umum.

“Di tahun politik ini, ada beberapa sektor yang bakal meraih peluang besar, di antaranya adalah industri makanan dan minuman,” ujar Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta.

Target pertumbuhan sektor industri agro pada tahun 2019 lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2018 yang sekitar 6,93 persen. Namun Kemenperin optimistis, target tersebut akan terealisasi.

Selama ini, industri agro menjadi sektor andalan dalam memacu kinerja industri pengolahan nonmigas, yang juga turut menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pertumbuhan tersebut didukung tumbuhnya masing-masing subsektor, seperti industri makanan dan minuman, industri hasil tembakau, industri pengolahan kayu, bambu dan rotan, industri kertas dan berbahan kertas, serta industri furnitur,” paparnya.

Pada semester I tahun 2018, industri agro menyumbang hingga 49,11 persen dari total produk domestik bruto (PDB) sektor nonmigas. Pada periode yang sama, ekspor dari industri agro berkontribusi mencapai 23,26 miliar dolar AS atau 26,43 persen terhadap total ekspor nasional.

“Artinya, produk-produk agro kita telah mampu berdaya saing global,” ungkapnya.

Dia menambahkan, investasi di industri agro juga menjadi motor penggerak pertumbuhan sektor manufaktur di Indonesia. Pada semester I-2018, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di industri agro mencapai Rp24,32 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) menembus angka
1,1 miliar dolar AS.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x