Sektor Tekstil Masih Menarik Bagi Investor Asing
Minggu, 6 Januari 2019 | 11:00 WIB
Brilian - Ketertarikan investor asing di sektor tesktil masih cukup tinggi. Selain investor asal Korea Selatan, investor Tiongkok juga siap menanam modalnya senilai Rp10 triliun untuk masuk ke industri tekstil yang tergolong sektor padat karya.
“Kami berharap, target investasi tersebut dapat tercapai tahun ini, sehingga industri unggulan nasional yang masuk prioritas Making Indonesia 4.0 bisa lebih terintegrasi dan berdaya saing global. Investasi ini juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat secara inklusif,” ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono.
Indonesia masih menjadi negara tujuan utama investasi, khususnya sektor industri manufaktur. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan efek kepercayaan diri kepada investor lain.
Hingga Desember 2018, investasi industri nonmigas diperkirakan mencapai Rp226,18 triliun. Populasi industri besar dan sedang bertambah 6 ribu unit usaha. Sedangkan penambahan jumlah industri kecil yang mendapatkan izin 10 ribu unit usaha.
Dari capaian tersebut, total tenaga kerja di sektor industri yang telah terserap sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut naik 17,4 persen dibanding tahun 2015 yang berada di angka 15,54 juta orang.
Seiring dengan upaya menggenjot investasi, Kemenperin mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa dengan tujuan dapat mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2019, ditargetkan 18 kawasan industri di luar Jawa selesai pembangunannya. Hingga November 2018, sebanyak 10 kawasan industri yang termasuk proyek strategis nasional (PSN) sudah beroperasi.