Lebih Besar dari 2018, Plafon Penyaluran KUR 2019 Rp140 Triliun
Minggu, 30 Desember 2018 | 11:00 WIB
Brilian - Total realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 30 November 2018 sebesar Rp118 triliun atau 95,7 persen dari target tahun 2018 yakni Rp123,801 triliun. Penyaluran KUR masih didominasi untuk skema KUR Mikro (65,8 persen) diikuti KUR kecil (33,9 persen) dan KUR TKI (0,3 persen).
Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyampaikan berdasarkan wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen, diikuti Sumatera 19,3 persen dan Sulawesi 11,1 persen.
"Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia," ujarmya seperti dikutip dari situs Kemenko Perekonomian.
Jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran KUR untuk sektor produksi terus berjalan untuk mengejar target sebesar 50 persen di tahun 2018. Hingga 30 November 2018, tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi (pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa) sebesar 45,6 persen.
Untuk plafon penyaluran KUR 2019, Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM menyepakati sebesar Rp140 triliun. Penetapan plafon tersebut dengan berbagai pertimbangan antara lain pertumbuhan ekonomi hingga Semester I 2018 yang sebesar 5,17 persen, pertumbuhan kredit UMKM 8,48 persen (yoy) serta tingkat inflasi hingga September 2018 di tingkat 2,88 persen.
Pertimbangan lainnya, Bank Indonesia sudah menetapkan proyeksi pertumbuhan kredit perbankan pada 2019 dapat tumbuh 10 persen-12 persen (yoy), sehingga plafon penyaluran KUR 2019 ditargetkan mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen–12 persen.
Sementara untuk memperluas penyaluran KUR, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM mengusulkan adanya skema KUR untuk Pensiunan.
“KUR ini akan diberikan kepada para pensiunan dan atau pegawai pada Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang mempunyai usaha produktif,” kata pungkasnya.