IKM Minyak Atsiri Potensial Berkembang
Kamis, 27 Desember 2018 | 15:00 WIB
Brilian - Sepanjang tahun 2018, sebanyak 111 industri kecil dan menengah (IKM) telah memanfaatkan program restrukturisasi mesin dan peralatan. Dari jumlah tersebut, 34 IKM berasal dari wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Kabupaten Luwu Utara (Sulsel) dan Tojo Una-Una (Sulteng) dengan komoditas minyak atsiri.
“Hal ini menunjukkan penerima program ini tidak hanya terpusat di Jawa atau Indonesia bagian barat, namun juga sudah tersebar sampai dengan Indonesia bagian timur,” ujar Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawanigsih dalam keterangan tertulis.
Banyaknya IKM minyak atsiri di Kabupaten Luwu Utara dan Tojo Una-Una menjadi potensi dalam upaya pembinaan lanjutan Ditjen IKM, khususnya yang terkait dengan pengembangan sentra. IKM minyak atsiri berpeluang besar untuk berkembang karena dibutuhkan industri kosmetik sebagai bahan baku parfum.
“Karenanya, kami akan melaksanakan program bimbingan teknis, pendampingan, maupun penguatan kelembagaan terhadap IKM tersebut agar semakin produktif dan kompetitif,” tambahnya.
Kemenperin terus berupaya meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM. Salah satunya melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan.
Melalui program ini IKM diharapkan mampu menghasilkan produk kompetitif guna memenuhi pasar domestik hingga ekspor. Sepanjang 2018, sebanyak 111 IKM telah memanfaatkan program ini dengan nilai investasi Rp77,2 miliar dan nilai potongan (reimburse) Rp11,78 miliar.