Perbaiki Neraca Perdagangan, Pemerintah Terus Genjot Ekspor
Senin, 24 Desember 2018 | 11:42 WIB
Brilian - Pemerintah terus berupaya menggenjot nilai ekspor untuk memperbaiki neraca perdagangan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Industri manufaktur menjadi sektor andalan guna berkontribusi lebih memperkuat struktur perekonomian nasional.
Saat ini, ekspor produk industri manufakur memberikan kontribusi 72,28 persen dari total ekspor nasional. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, nilai ekspor produk manufaktur terus meningkat setiap tahun.
Hingga Desember 2018, nilainya menembus 130,74 miliar dolar AS atau naik 4,51 persen dibanding capaian tahun 2017 sebesar 125,10 miliar dolar AS. 110,50 miliar dolar AS (2016) dan 108,60 miliar (2015).
Menurut Menperin Airlangga Hartarto, untuk mendorong peningkatan ekspor dari industri manufaktur diperlukan langkah untuk memacu investasi atau ekspansi. Hingga Desember 2018, investasi industri nonmigas diperkirakan Rp226,18 triliun. Selain menumbuhkan populasi industri, investasi dapat memperdalam struktur industri dalam negeri sehingga berperan sebagai substitusi impor.
“Populasi industri besar dan sedang bertambah sebesar 6 ribu unit usaha. Industri kecil mengalami penambahan jumlah industri yang mendapatkan izin sebanyak 10 ribu unit usaha,” paparnya.
Dari capaian tersebut, total tenaga kerja di sektor industri yang telah terserap 18,25 juta orang. Jumlah tersebut naik 17,4 persen dibanding tahun 2015 yakni 15,54 juta orang.
Pemerintah terus merancang kebijakan pemberian insentif fiskal yang lebih menarik sehingga dapat menggairahkan iklim usaha. Misalnya, untuk industri otomotif akan diusulkan harmonisasi tarif dan revisi besaran PPnBM.