Indonesia Kuasai 51 Persen Saham Freeport
Sabtu, 22 Desember 2018 | 07:47 WIB
Brilian - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan, bahwa 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia sudah beralih ke PT Inalum, dan sudah dibayar lunas. Kepemilikan mayoritas saham PT Freeport akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia itu, Presiden telah menerima laporan dari Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mensesneg Pratikno, Dirut PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin, dan CO PT Freeport MacMoran Richard Adkerson.
“Hari ini merupakan momen bersejarah setelah PT Freeport beroperasi di Indonesia sejak tahun 1973,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Presiden seperti dilansir setkab.go.id mengatakan, hal-hal terkait masalah lingkungan, dan smelter, sesuai laporan yang diterimanya semuanya sudah diselesaikan dan disepakati. Dengan kepemilikan 51 persen lebih saham PT Freeport, ada potensi penerimaan pajak dan royalti yang lebih baik.
PT Inalum (Persero) telah membayar 3,85 miliar dolar AS atau sekitar Rp56 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS)
kepada Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto, untuk membeli sebagian saham FCX dan hak partisipasi Rio Tinto di PTFI sehingga kepemilikan INALUM meningkat dari 9,36% menjadi 51,23 persen.
Kepemilikan 51,23 persen tersebut seperti dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM nantinya terdiri dari 41,23 persen untuk Inalum dan 10 persen untuk Pemerintah Daerah Papua. Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM) yang 60 persem sahamnya akan dimiliki INALUM dan 40 persen BUMD Papua.