Brilian - Ada empat aspek yang dapat membentuk industri kecil menengah (IKM) lebih berdaya saing di pasar global. Keempat aspek tersebut adalah produk yang memiliki ciri khas, pengembangan produk dan SDM berkualitas, pemanfaatan era digital, serta pola pemasaran yang baik.

Salah satu upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan ciri khas produk adalah dengan memberikan penghargaan One Village One Product (OVOP). Program ini bertujuan mengembangkan produk unggulan khas dari daerah sehingga mampu untuk menembus pasar global.

“Di sinilah aspek ciri khas produk yang berkualitas bisa terlihat dan mampu mengembangkan kehidupan masyarakat daerahnya menjadi penentu keberhasilan produk OVOP,” ujar Menperin Airlangga Hartarto.

Pada 2018, terdapat 4 IKM yang meraih penghargaan OVOP bintang 5 dan 26 OVOP bintang 4.

Untuk pengembangan produk dan SDM berkualitas, Kemenperin memfasilitasi pemberian SNI dan sertifikasi kompetensi kerja. Salah satunya melalui penumbuhan startup pada bidang teknologi industri 4.0.

Program Making Indonesia 4.0 Startup merupakan terobosan baru yang diharapkan dapat menjadi stimulan munculnya ekosistem startup di bidang teknologi serta mampu menciptakan produk yang membantu sektor industri meningkatkan efisiensi dalam hal biaya, energi, dan waktu.

Sedangkan untuk pola pemasaran yang baik, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM. Prfogram ini mempertemukan IKM dengan marketplace untuk perluasan akses pasar, sehingga produk IKM tidak hanya dijual offline namun juga online.
“Nantinya produk IKM dalam negeri akan dapat membajiri e-commerce Indonesia,” pungkasnya.

Sejak diluncurkan pada Januari 2017, peserta yang telah mengikuti e-Smart IKM lebih dari 4.925 pelaku usaha dengan total omzet lebih dari Rp1,3 miliar. Kemenperin terus memacu tumbuhnya unicorn, pelaku startup yang memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dolar AS.