Pemerintah Optimistis Penyaluran KUR 2018 Capai Rp120 Triliun
Jumat, 7 Desember 2018 | 15:00 WIB
Brilian - Pemerintah telah menyalurkan secara akumulasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sistem subsidi bunga sejak tahun 2015 hingga 31 Oktober 2018 sebesar Rp317 triliun dengan baki debet Rp132 triliun. Angka itu disalurkan kepada 13,3 juta debitur dengan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) di level 1,24 persen.
“Sejak tahun 2015, kami terus mempelajari realisasinya. Ternyata sebagian besar digunakan sektor perdagangan. Wah, kita juga ingin KUR bisa menyasar sektor produksi. Kegiatan jasa juga termasuk, misal ibu-ibu mau membuka salon kecantikan, itu harusnya bisa menggunakan KUR,” ujar Menko Perekenomian Darmin Nasution.
Darmin mengungkapkan selama periode Januari-Oktober 2018 penyaluran KUR telah mencapai Rp113 triliun. Dia
optimistis penyaluran KUR akan mencapai Rp120 triliun hingga akhir tahun 2018.
”Kami yakin hingga akhir tahun ini KUR akan mencapai Rp120 triliun dan tahun depan diperkirakan meningkat menjadi Rp140 triliun,” kata Darmin.
Pada awal diluncurkan pada tahun 2007-2014, KUR diberikan dengan skema Iuran Jasa Penjaminan (IJP) dan suku bunga relatif tinggi yaitu sebesar 24 persen untuk KUR Mikro dan 13 persen untuk KUR Ritel.
Pada 2015 skemanya diubah menjadi subdisi bunga dengan suku bunga 12 persen. Selanjutnya per 1 Januari 2018, suku bunga diturunkan pada titik terendah sebesar 7 persen.
“Dulu KUR itu bunganya mahal sehingga tidak terjangkau masyarakat. Realisasinya pun hanya di bawah 10 triliun dalam setahun,” pungkasnya.