Revolusi Industri 4.0 Tingkatkan Daya Saing
Selasa, 4 Desember 2018 | 08:00 WIB
Brilian - Kementerian Perindustrian berkomitmen meningkatkan daya saing Indonesia ke posisi ke-39 dunia melalui implementasi industri 4.0 dan inovasi industri. Saat ini daya saing Indonesia berada di peringkat ke-41 138 negara yang tercatat pada Global Competitiveness Report di 2016-17.
"Inovasi dan perubahan terhadap model bisnis yang lebih efisien dan efektif merupakan bagian hasil penerapan industri 4.0. Revolusi industri ini akan mempercepat peningkatan daya saing sektor industri nasional secara signifikan," ujar Menperin Airlangga Hartarto.
Airlangga mencontohkan inovasi penerapan Information Communication Technology (ICT) di sektor industri, yang memanfaatkan sistem online document approval untuk mengontrol penyelesaian pekerjaan. Teknologi ini menghemat waktu dan biaya, sehingga produk yang dihasilkan lebih murah dan mampu bersaing di pasar domestik maupun global.
Selain itu, Kemenperin juga mendukung penuh kemajuan ICT untuk digitalisasi data dan konten guna menaikkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Inovasi lainnya, Flexible Manufacturing System yang mengkolaborasikan tenaga kerja dengan proses mechanical engineering.
"Misalnya, industri makanan dan minuman yang akan menggunakan penerapan industri 4.0 dalam pengolahan, tetapi packaging masih dikerjakan tenaga kerja," jelasn Airlangga seperti dikutip dari Kemenperin.go.id.
Untuk sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kemenperin menerapkannya melalui e-Smart IKM untuk memperluas akses pasar.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar menjelaskan, industri 4.0 mengacu pada peningkatan otomatisasi, machine-to-machine dan komunikasi human-to-machine, artificial intelligence, serta pengembangan teknologi berkelanjutan.
Kebutuhan investasi dalam implementasi industri 4.0 mengacu pada peningkatan volume data, daya komputasi dan konektivitas, kemampuan analitis dan bisnis intelijen, bentuk baru dari interaksi human-machine, seperti touch interface dan sistem augmented-reality serta pengembangan transfer instruksi digital ke dalam bentuk fisik, seperti robotik dan cetak 3D.