20 KUKM Pamer Produk di Pameran Makanan dan Minuman Internasional

Selasa, 27 November 2018 | 10:30 WIB

Ilustrasi minuman coklat (Pxhere)

Brilian - Sebanyak 20 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) dari delapan provinsi untuk ikut memeriahkan acara Salon International de l’alimentation (SIAL) Interfood 2018 di Jakarta. Keikutsertaan mereka difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).

Kedelapan provinsi itu terdiri dari dua KMUKM DKI Jakarta, Banten (1), Jawa Barat (7), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (5), D I Yogyakarta (2), Maluku (1) dan Kalimantan Timur (1). SIAL Interfood 2018 diikuti 1.000 peserta dari 35 negara. Selain Indonesia, nagara yang juga ikut serta di antaranya Cina, Korea, Turki, Polandia, Belgia, Italia, dan Jepang.

KUMKM Indonesia menampilkan produk makanan dan minuman, seperti kacang kenari (Natsepa), olahan tepung singkong (Ladang Lima), cokelat (Cokelat Ndalem & Mones Chocolate), moci ice cream (Momochi), bawang goreng, jahe merah (SR Herbal), minuman herbal (Moonshine), keripik combro (Comed), bumbu spaghetti (Larisso), minuman (Sojavu, Soogeh & Klopo) rendang suwir (Adesha) dan makanan ringan (Kampoeng Timoer, Mr Froniez, Sahabat Pangan, Joshfood, Inapiesusu).

Hasil transaksi retail selama pameran yang berlangsung empat hari itu mencapai Rp.208.265.000 dan order potensial sebesar Rp.2.514.565.000 dari buyer internasional yang berasal dari Cina, Thailand, Taiwan, Malaysia, Hongkong dan Korea.

"Kemenkop dan UKM mendukung penuh penyelenggaraan SIAL Interfood 2018, dukungan itu antara lain berupa fasilitasi bagi 20 KUKM yang berasal dari delapan provinsi," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit melalui keterangan tertulis.

Victoria mengatakan pemerintah sangat fokus pada revolusi industri 4.0, yang salah satu sektor utamanya adalah makanan dan minuman. Dia berharap dukungan pemerintah dalam memfasilitasi pameran dapat memperluas jaringan pemasaran produk KUKM, khususnya sektor makanan dan minuman.

Industri makanan dan minuman, lanjut dia, berperan penting dalam pembangunan sektor industri, terutama kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri non migas.

"Peran subsektor industri makanan dan minuman yang terbesar dari subsektor lainnya yaitu sebesar 34,33 persen pada tahun 2017," katanya

Dia juga meminta KUKM memperhatikan sertifikasi produk seperti merek, ISO dan HACCP. Hal ini untuk kemanan konsumen dan mempermudah KUKM dalam melakukan ekspor.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x