Tingkatkan Produksi Susu Nasional Butuh Kemitraan Strategis
Kamis, 22 November 2018 | 10:00 WIB
Brilian - Susu merupakan komoditas penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Untuk pemenuhan susu dalam negeri. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong adanya kemitraan strategis dengan berbagai pihak.
Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM Abdul Kadir Damanik mengungkapkan, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih di bawah 20 persen batas ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski kebutuhan susu nasional masih rendah namun belum industri peternakan sapi perah belum mampu memenuhinya.
"Persoalannya sangat beragam mulai dari produktivitas susu sapi rendah, pemilihan sapi perah di bawah skala ekonomis, serta neraca susu nasional yang tidak berimbang," ujarnya.
Tingkat konsumsi susu nasional 16,62 kg per kapita per tahun atau di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia 36,2 kg per kapita per tahun, Myanmar 26,7 kg per kapita per tahun, Thailand 22,2 kg per kapita per tahun atau Filipina 17,8 kg per kapita per tahun.
Pola kemitraan dengan industri dapat menjadi pintu masuk peternak menuju modernisasi dalam pengelolaaan peternakan. Program kemitraan antara Industri Pengolahan Susu (IPS) dengan koperasi atau kelompok peternak diharapkan mampu meningkatkan semangat wirausaha dalam mendorong produksi susu di dalam negeri.
Selain itu juga untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, terpenuhinya bahan baku industri pengolahan susu dan konsumsi susu segar serta dapat menjamin standarisasi susu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kemenkop UKM, lanjut Damanik, sudah membuat terobosan untuk meningkatkan produksi susu lokal. Salah satunya dengan menjadikan Koperasi Serba Usaha (KSU) Karya Nugraha Jaya (KNJ) sebagai role model.
Produksi susu koperasi di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini sekitar 35 ribu liter per hari. Dari angka itu, 90 persen produksi diserap industri susu besar atau Industri Pengolahan Susu (IPS). Sedangkan 10 persen lainnya diserap industri kecil olahan makanan dan minuman di wilayah Cigugur.
"Ini on progress, tapi kita mau tingkatkan skala produksinya. Untuk mewujudkan hal ini juga harus ada kemitraan karena pastinya butuh bibit sapi, butuh lahan pengembangan sapi, butuh pakan, juga bagaimana mengolah kotoran sapi," kata Damanik.