KUKM Didorong Tingkatkan Nilai Ekonomi Serat Kelapa
Selasa, 20 November 2018 | 14:31 WIB
Brilian - Mungkin masih banyak orang yang menganggap serat kelapa sebagai limbah sehingga keberadaannya diabaikan. Padahal, serat kelapa bisa diolah menjadi produk bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Potensi serat kelapa untuk menjadi industri baru sangat besar. Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Koperasi menggarap peluang bisinis ini.
"Kita melihat kelapa ini mempunyai potensi yang begitu besar, tapi permasalahan kita produksinya yang sangat rendah," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), Abdul Kadir Damanik di Jakarta.
Indonesia memiliki lahan perkebunan kelapa terluas di dunia. Pada 2015, luas perkebunan kelapa di Indonesia 3,86 juta hektare dengan produksi 2,92 juta ton. Sedangkan pada 2016, luasnya 3,57 juta hektare dengan produksi 2,89 juta ton.
Abdul mendorong UKM dan Koperasi memaksimalkan peluang bisnis serat kelapa. Salah satu caranya dengan mengajak petani atau masyarakat mengolah serat kelapa menjadi bernilai ekonomi. Selain memiliki nilai ekonomi, peluang bisnis ini juga akan membuka lapangan kerja baru.
"Jadi, serat kelapa yang tadinya terbuang ini dikumpulin (akan menghasilkan) uang. Juga tambahan penghasilan bagi masyarakat," kata Abdul.
Abdul mengungkapkan, produksi serat kelapa Indonesia sudah diekspor ke sejumlah negara, salah satunya Cina. Serat kelapa yang diekspor kemudian diolah menjadi barang dan produk bernilai tinggi.