Ini Bank-Bank yang akan Biayai Proyek LRT Jabodetabek

Rabu, 29 Juni 2022 | 09:21 WIB

Ilustrasi LRT Jabodetabek

LINK UMKM -  Sebanyak Rp 18,1 triliun pembiayaan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan didanai lewat pinjaman perbankan. 

Direktur Utama Sarana Multi Infrastruktur Emma Sri Martini mengatakan, akan ada 6 hingga 7 bank yang akan mendanai proyek ini lewat skema sindikasi. Bank-bank tersebut di antaranya Bank Mandiri, BRI, BNI yang tergabung dalam Himbara, PT Sarana Multi Infrastruktur dan dua sampai tiga bank swasta yang ditenggarai di antaranya adalah CIMB Niaga dan BCA.

"Total loannya kan Rp 18,1 triliun, yang sudah mulai intensif kan ada 6 bank. Dua di antaranya bank swasta. Tapi bank swasta lain sebetulnya menunjukkan minat untuk ambil porsi dalam sindikasi ini. Namun karena ada urgensi dari waktu untuk financial closing, jadi rasanya kita akan ambil dulu dengan beberapa bank yang dari sejak lama intensif mengawal proyek ini. Mungkin sekitar 6-7 bank. Nanti (Bank) Mandiri lead-nya," katanya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta,

PT SMI sendiri akan ambil bagian dalam sindikasi pinjaman perbankan ini. Meskipun porsi pinjaman dari masing-masing lender masih dibicarakan, tapi dia bilang pihaknya komit untuk mendanai hingga Rp 3 triliun.

"Dari SMI sendiri komitmennya tergantung alokasi dari lead arranger, mungkin kita bisa ikut sampai Rp 3 triliun untuk partisipasi di sindikasi ini. Tapi alokasi final tergantung dari subscribe anggota yang mau kasih," ujarnya.

Tenor pinjaman akan berlangsung hingga 15 tahun dengan opsi perpanjangan hingga 4 tahun lagi, dan bunga pinjaman di bawah 10%.

"Tenornya bisa sampai 15 tahun, bisa di-extend sampai 19 tahun. Kisaran bunga karena penjaminan pemerintah, ada subsidi, lenders jadinya comfort. Di bawah 10%. Tapi ini masih harus dikonfirmasi dan disetujui oleh Kementerian Keuangan," pungkasnya.

Sebagai informasi, dari total investasi mencapai Rp 29,9 triliun, PT KAI bertugas sebagai penyelenggara prasarana dan sarana LRT yang menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,6 triliun, jaminan pemerintah, serta bantuan, dan subsidi dalam pengoperasian LRT.

Adapun pemerintah juga meminta Adhi Karya untuk berinvestasi di sebagian prasarana proyek LRT menggunakan dana PMN senilai Rp 1,4 triliun, sementara sisanya Rp 18,1 triliun didapat dari pinjaman perbankan melalui kredit sindikasi perbankan dan lembaga keuangan non bank

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x