Nakerschu, Sepatu Etnik-Unik Bersaing di Pasar Dunia
Senin, 27 Juni 2022 | 17:39 WIB
LINK UMKM - Sepatu bukan hanya pembungkus atau alas kaki. Lebih dari itu, sepatu juga merupakan produk fashion yang mempercantik penampilan seseorang. Itulah mengapa berkembang beragam desain sepatu.
Salah satunya adalah Nakerschu shoes, buah karya perempuan asal Bandung Prita Pamekar. "Awalnya sih ngelihat tumpukan kulit sapi dan kambing yang teronggok begitu saja di rumah mertua," kata Prita seperti dicuplik dari buku &039;Jurus Bisnis Rakyat, 12 Jawara Usaha Kecil&039;.
Yang membedakan sepatu produksi Narista Footwear ini adalah desainnya yang menonjolkan kesan etnik, unik, serta dibuat secara manual dengan tangan (handmade).
Usaha yang dirintis dengan modal Rp70 juta itu, perlahan terus berkembang. Setiap momen menjelang hari raya, Prita bisa meraup omset hingga Rp120 juta.
Demi memperkenalkan produknya yang unik ke pasaran, Prita rajin mengikuti berbagai kompetisi desain sepatu serta pameran. Baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Sebut saja Indonesia Fashion Entrepreneur Competition (IFEC), International Footwear Design Competition di Guangzhou, China, serta sejumlah event lainnya.
Kiprah ini membuat produknya semakin dikenal. Apalagi, Narista juga memasarkan sepatu secara online, sehingga jangkauan pemasarannya menjadi tak terbatas.
Keikutsertaan di kegiatan-kegiatan tersebut, menuntut pengembangan kreativitas. Bahan baku yang semula hanya mengandalkan kulit sapi dan kambing, mulai berkembang.
Prita berinovasi dengan memanfaatkan kulit ikan nila. Bahan yang tak lazim dengan desain yang unik itu, memang membuat ongkos produksi dan harga jualnya jadi mahal. Namun dia mengaku pasar mampu menyerap produk uniknya itu.
Seiring perkembangan usaha, kebutuhan modal pun meningkat. Pada 2012, Prita mulai menjadi nasabah BRI dengan kredit awal sebesar Rp300 juta. Prita mengaku mengagumi cara kerja Bank BRI yang sangat rinci dalam perhitungannya. "Itu membuat saya kagum. Mereka sampai bertanya perihal bon, persediaan barang, jumlah modal tertanam, mesin produksi, dan sebagainya," tuturnya.
Seiring pengembangan brand sepatunya, plafon kredit yang diterima Narista terus meningkat. "Sekarang saya terima kredit Rp800 juta meskipun BRI menawarkan plafon hingga Rp1 miliar."
Meski terbilang sukses, Prita masih mempunyai sederet obsesi untuk mengembangkan bisnisnya. Seperti penggunaan teknologi untuk pengukuran dan desain sepatu yang lebih presisi, juga berharap ada sekolah formal khusus yang mengajari dan mendalami desain sepatu. "Kayak di Italia dan negara Eropa lainnya itu lho," harapnya.