Strategi UMKM Bertahan di Era Cashless Economy
Senin, 22 September 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Peralihan menuju cashless economy semakin terasa di berbagai sektor, termasuk pada aktivitas UMKM. Perubahan ini dinilai bukan sekadar tren sementara, melainkan sebuah transformasi struktural yang memengaruhi cara konsumen bertransaksi. Dalam situasi tersebut, UMKM disebut perlu menyesuaikan diri agar mampu bertahan sekaligus berkembang.
Perubahan Pola Transaksi Konsumen
Konsumen di tahun 2025 disebut semakin terbiasa dengan metode pembayaran digital. Kebiasaan ini tidak hanya memberikan efisiensi waktu, tetapi juga kenyamanan dalam berbelanja. Situasi ini mendorong UMKM yang masih bergantung pada uang tunai untuk segera beradaptasi, sebab pelanggan cenderung memilih usaha yang menyediakan opsi pembayaran non-tunai.
Perubahan pola konsumsi ini dianggap menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap daya saing usaha kecil. UMKM yang belum mengikuti tren digitalisasi dinilai berisiko kehilangan sebagian pasar potensial.
Tantangan Adaptasi bagi UMKM
Meski manfaat transaksi non-tunai semakin jelas, sejumlah UMKM masih menghadapi kendala dalam penerapannya. Hambatan tersebut antara lain keterbatasan pemahaman teknologi, biaya penggunaan layanan digital, serta kebiasaan lama dalam pencatatan keuangan. Kondisi ini menjadikan proses transisi menuju cashless economy tidak selalu mudah bagi pelaku usaha kecil.
Namun, adaptasi dianggap sebagai kebutuhan mendesak agar UMKM tetap relevan. Pelaku usaha yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi pembayaran dinilai lebih siap menghadapi perubahan pasar.
Peran Pemerintah dalam Mendukung Transisi
Pemerintah terus menekankan pentingnya digitalisasi keuangan untuk memperluas inklusi dan memperkuat daya saing UMKM. Dukungan berupa regulasi, infrastruktur, serta program pendampingan dinilai dapat membantu pelaku usaha menyesuaikan diri dengan era cashless economy.
Selain itu, sistem pencatatan transaksi digital disebut mampu meningkatkan transparansi keuangan UMKM, sehingga memperbesar peluang untuk mendapatkan akses pembiayaan formal. Hal ini pada akhirnya memperkuat keberlanjutan usaha.
Strategi Bertahan di Tengah Perubahan
Agar tetap bertahan, UMKM disarankan untuk mulai mengintegrasikan layanan pembayaran non-tunai ke dalam sistem usahanya. Selain itu, literasi digital pelaku usaha dinilai perlu terus ditingkatkan agar proses transisi dapat berjalan lebih efektif. Dengan memahami pola konsumsi baru, pelaku UMKM dapat menyesuaikan strategi pemasaran sekaligus memperkuat hubungan dengan pelanggan.
Prospek ke Depan
Era cashless economy diperkirakan akan semakin mengakar seiring meningkatnya penetrasi digital di masyarakat. UMKM yang mampu menyesuaikan diri sejak dini dinilai tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berpeluang tumbuh lebih pesat. Transformasi ini pada akhirnya dipandang sebagai langkah penting bagi UMKM untuk tetap relevan dalam perekonomian modern.
RA/NS



