Panduan Menghitung Biaya Admin untuk Menentukan Harga Jual UMKM
Rabu, 10 September 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Dalam era transaksi digital, biaya administrasi atau biaya admin menjadi bagian yang tidak bisa dihindari oleh pelaku UMKM. Setiap transaksi non-tunai, baik melalui transfer bank, dompet digital, maupun sistem pembayaran lain, biasanya dikenakan potongan tertentu. Jika biaya ini tidak diperhitungkan dengan tepat, keuntungan bisa berkurang dan arus kas usaha menjadi tidak stabil. Banyak Sobat LinkUMKM yang hanya berfokus pada modal barang dan ongkos produksi, padahal biaya admin juga memengaruhi harga jual. Oleh karena itu, memahami cara menghitung biaya admin secara sistematis menjadi langkah penting agar harga jual tetap kompetitif sekaligus menguntungkan.
- Mengidentifikasi Jenis Biaya Admin
Sobat LinkUMKM perlu mengetahui jenis potongan biaya admin yang berlaku di sistem pembayaran yang digunakan. Potongan ini bisa berbentuk persentase dari nilai transaksi atau nominal tetap per transaksi. Dengan mengidentifikasi jenis biaya sejak awal, pelaku usaha dapat membuat perhitungan yang lebih akurat. Misalnya, jika biaya admin sebesar 2 persen, maka transaksi senilai Rp100.000 akan dikenakan potongan Rp2.000.
- Menghitung Biaya Admin per Transaksi
Setelah jenis biaya diketahui, langkah berikutnya adalah menghitung rata-rata potongan per transaksi. Perhitungan ini membantu pelaku usaha memahami berapa banyak keuntungan yang berkurang dalam setiap penjualan. Contoh sederhana, jika dalam sehari ada 20 transaksi dengan rata-rata potongan Rp2.000, maka total biaya admin yang harus ditanggung mencapai Rp40.000. Data ini bisa menjadi dasar untuk menentukan harga jual yang lebih realistis.
- Memasukkan Biaya Admin dalam Struktur Harga Jual
Harga jual sebaiknya tidak hanya mencakup modal produksi dan keuntungan, tetapi juga memperhitungkan biaya admin. Dengan cara ini, pelaku usaha tetap dapat menjaga margin keuntungan. Misalnya, jika modal sebuah produk Rp50.000 dengan target keuntungan Rp20.000, dan ada biaya admin Rp2.000, maka harga jual ideal adalah Rp72.000, bukan Rp70.000. Penyesuaian kecil ini membuat usaha tetap berjalan sehat tanpa mengorbankan laba.
- Membandingkan Skema Biaya Admin dari Berbagai Kanal
Tidak semua metode pembayaran menerapkan biaya admin yang sama. Sobat LinkUMKM disarankan membandingkan skema biaya dari beberapa kanal pembayaran untuk memilih yang paling efisien. Dengan memahami perbedaan tersebut, pelaku usaha bisa menentukan strategi harga yang lebih fleksibel. Contohnya, metode A mungkin lebih cocok untuk transaksi kecil, sementara metode B lebih hemat untuk transaksi besar.
- Menyampaikan Transparansi Harga pada Konsumen
Transparansi harga membantu menjaga kepercayaan konsumen. Sobat LinkUMKM dapat menjelaskan bahwa harga jual sudah mencakup biaya layanan transaksi, sehingga pembeli tidak merasa dirugikan. Pendekatan ini bukan hanya menjaga kepuasan pelanggan, tetapi juga memperkuat citra usaha sebagai penjual yang jujur dan profesional. Kejelasan semacam ini juga mengurangi risiko komplain di kemudian hari.
Menghitung biaya admin bukan sekadar rutinitas keuangan, melainkan strategi penting dalam menjaga stabilitas usaha Sobat LinkUMKM. Dengan mengidentifikasi jenis biaya, menghitung potongan per transaksi, memasukkannya ke dalam harga jual, membandingkan skema pembayaran, serta menyampaikan transparansi kepada konsumen, pelaku usaha dapat menetapkan harga yang lebih tepat. Setiap langkah ini membantu menjaga keuntungan tetap stabil tanpa harus membebani pelanggan. Di tengah persaingan yang semakin ketat, perhitungan biaya admin yang cermat menjadi salah satu kunci keberlanjutan Sobat LinkUMKM di Indonesia.
RA/NS



