Cara Mencegah Kecurangan Transaksi Non-Tunai bagi UMKM

Rabu, 3 September 2025 | 13:00 WIB

Cara Mencegah Kecurangan Transaksi Non Tunai bagi UMKM

LINK UMKM - Perkembangan teknologi pembayaran non-tunai membawa kemudahan besar bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan praktis tanpa perlu menyiapkan uang tunai dalam jumlah besar. Namun, di balik kemudahan itu, risiko kecurangan juga ikut meningkat. Kasus seperti penggunaan kartu curian, penyalahgunaan identitas, hingga manipulasi bukti pembayaran bisa saja terjadi. Hal ini tentu merugikan Sobat LinkUMKM karena berpotensi menimbulkan kerugian finansial dan menurunkan kepercayaan pelanggan. Oleh sebab itu, penting bagi pelaku usaha untuk memahami langkah-langkah pencegahan agar transaksi non-tunai tetap aman dan lancar.

  1. Verifikasi Identitas Pembeli

Setiap kali menerima pembayaran non-tunai, Sobat LinkUMKM dianjurkan untuk memastikan identitas pembeli sesuai dengan alat pembayaran yang digunakan. Misalnya, dengan mencocokkan nama di kartu dengan identitas yang ditunjukkan. Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah penyalahgunaan kartu atau identitas palsu.

  1. Periksa Bukti Transaksi dengan Teliti

Tidak sedikit kasus kecurangan terjadi karena pelaku usaha hanya melihat sekilas bukti transfer atau notifikasi pembayaran. Penting untuk selalu memeriksa bukti transaksi langsung melalui sistem resmi, bukan hanya dari tangkapan layar. Dengan cara ini, Sobat LinkUMKM dapat menghindari kerugian akibat bukti pembayaran palsu.

  1. Gunakan Mesin dan Aplikasi Resmi

Mengandalkan perangkat dan aplikasi pembayaran resmi memberikan perlindungan tambahan bagi pelaku usaha. Sistem yang sah biasanya sudah dilengkapi pengamanan berlapis, seperti kode verifikasi atau enkripsi data. Dengan begitu, risiko manipulasi transaksi dapat ditekan seminimal mungkin.

  1. Batasi Akses Mesin Pembayaran

Mesin EDC atau perangkat pembayaran digital sebaiknya tidak dibiarkan digunakan sembarangan. Hanya pemilik atau karyawan yang terpercaya yang boleh mengoperasikan mesin tersebut. Pembatasan akses ini penting untuk mengurangi potensi penyalahgunaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

  1. Edukasi Karyawan tentang Keamanan Transaksi

Jika Sobat LinkUMKM memiliki karyawan, mereka juga perlu dibekali pemahaman tentang cara mengelola transaksi non-tunai dengan aman. Edukasi mencakup cara memeriksa identitas, mengenali tanda-tanda kecurangan, hingga langkah yang harus dilakukan jika terjadi transaksi mencurigakan. Karyawan yang terlatih akan membantu menjaga keamanan usaha secara menyeluruh.


Meningkatnya penggunaan transaksi non-tunai membuka peluang besar bagi Sobat LinkUMKM untuk berkembang, namun risiko kecurangan tidak boleh diabaikan. Dengan melakukan verifikasi identitas, memeriksa bukti transaksi secara teliti, menggunakan perangkat resmi, membatasi akses mesin pembayaran, serta memberikan edukasi kepada karyawan, pelaku usaha dapat meminimalkan risiko. Pengelolaan yang aman bukan hanya melindungi dari kerugian finansial, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan. Sobat LinkUMKM yang mampu menjaga keamanan transaksi akan lebih siap bersaing dan bertahan dalam era digital yang terus berkembang.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x