Cara Memulai Bisnis Jasa Pengiriman Barang dengan Modal Terjangkau
Rabu, 27 Agustus 2025 | 13:00 WIB

LINK UMKM - Pertumbuhan pesat e-commerce di Indonesia tidak hanya memberi peluang besar bagi penjual online, tetapi juga membuka jalan bagi bisnis jasa pengiriman barang. Kebutuhan logistik yang meningkat dari skala lokal hingga nasional menghadirkan potensi usaha yang kian menjanjikan, terutama di era digital yang serba cepat.
Lonjakan Permintaan Logistik
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 77 miliar dolar AS dan diperkirakan akan menembus 130 miliar dolar AS pada 2025. Sektor e-commerce menjadi penyumbang terbesar dari angka tersebut. Lonjakan transaksi online otomatis mendorong meningkatnya kebutuhan layanan pengiriman barang.
Permintaan tidak hanya datang dari marketplace besar, melainkan juga dari ribuan Sobat LinkUMKM yang setiap hari mengandalkan jasa logistik untuk mendistribusikan produk. Bahkan, sektor pertanian dan perikanan mulai bergantung pada pengiriman cepat agar hasil panen dan tangkapan tetap segar sampai ke konsumen.
Salah satu contoh nyata terlihat pada perjalanan sebuah startup lokal, Logee Express. Perusahaan ini awalnya hanya melayani pengiriman antarkota di Jawa Tengah. Dengan inovasi berupa sistem pelacakan real-time dan layanan khusus UMKM, bisnis tersebut berkembang hingga ke Sumatra dan Bali. Menurut pemberitaan media nasional pada 2023, omzet bulanan mereka mencapai sekitar Rp500 juta hanya dari pengiriman skala kecil-menengah.
Ragam Model Bisnis Pengiriman
Bisnis pengiriman barang kini tidak lagi terbatas pada layanan konvensional. Beberapa model yang berkembang antara lain:
1. Kurir Lokal (Same Day Delivery)
Melayani kebutuhan dalam kota, mulai dari makanan, dokumen, hingga belanja online. Meski sudah ada pemain besar, peluang masih terbuka untuk jasa dengan layanan lebih personal.
2. Ekspedisi Regional
Fokus pada pengiriman antarkota atau antarpulau, termasuk pengiriman barang khusus seperti produk segar, furnitur, atau barang pecah belah.
3. Layanan Logistik untuk UMKM
Menjadi mitra logistik bagi beberapa UMKM sekaligus, terutama bagi mereka yang belum memiliki sistem pengiriman tetap.
4. Warehouse & Fulfillment Service
Menyediakan gudang, penyimpanan, sekaligus layanan pengemasan, seiring meningkatnya jumlah brand online.
5. Jasa Titipan Kargo Internasional
Melayani ekspor-impor produk dengan volume kecil seperti kerajinan, fashion, atau makanan ringan.
Potensi Keuntungan
Analisis sederhana untuk bisnis same day delivery dalam kota menunjukkan prospek menarik. Dengan target 50–100 pengiriman per hari dan tarif rata-rata Rp15.000 per paket, pendapatan kotor bisa mencapai lebih dari Rp33 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya operasional, estimasi keuntungan bersih sekitar Rp19 juta per bulan. Modal awal untuk armada kecil dapat kembali hanya dalam waktu dua hingga tiga bulan jika operasional berjalan efektif.
Langkah Memulai
Bagi yang tertarik, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan:
- Riset pasar untuk menyesuaikan model bisnis dengan kebutuhan daerah.
- Menyiapkan armada dan SDM, misalnya 1–2 motor dengan kurir harian.
- Membangun sistem manajemen pengiriman berbasis digital, mulai dari aplikasi pelacakan hingga platform sederhana seperti spreadsheet atau aplikasi pihak ketiga.
- Menjalin kerja sama dengan UMKM, menawarkan harga khusus atau layanan jemput untuk menarik pelanggan.
- Mempromosikan layanan melalui media sosial, brosur, atau kolaborasi dengan toko lokal.
Bisnis jasa pengiriman barang memiliki prospek yang terus berkembang seiring pertumbuhan ekonomi digital. Bagi Sobat LinkUMKM atau wirausaha baru, usaha ini dapat menjadi pilihan menjanjikan dengan modal relatif terjangkau. Kunci utamanya adalah memahami kebutuhan pasar lokal, memberikan pelayanan yang andal, serta memanfaatkan teknologi untuk efisiensi.
RA/NS



