UMKM Mulai Sadar Pentingnya Franchise Etis, Ini 5 Ciri Utamanya

Senin, 25 Agustus 2025 | 13:00 WIB

UMKM Mulai Sadar Pentingnya Franchise Etis Ini 5 Ciri Utamanya

LINK UMKM - Seiring meningkatnya literasi bisnis di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tren pemilihan franchise atau waralaba yang etis menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan data yang dihimpun dari sejumlah pengamatan pelaku UMKM dan konsultan bisnis, sekitar 70 persen pelaku usaha cenderung memilih franchise dengan sistem etis karena dinilai lebih aman dari segi hukum maupun bisnis jangka panjang.

Franchise yang dikategorikan sebagai etis biasanya menyertakan prosedur operasional standar (SOP) dan pelatihan terpadu bagi mitra usahanya. Praktik ini dianggap sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan kapasitas mitra, bukan sekadar menjual merek dagang. Pelatihan dan pendampingan tersebut dinilai membantu mitra agar mampu menjalankan bisnis secara mandiri dan berkelanjutan.

Selain itu, legalitas franchise etis juga dapat dengan mudah diverifikasi. Umumnya, waralaba yang etis telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan perjanjian kerja sama tertulis yang sah. Kejelasan legalitas ini menjadi faktor penting dalam memberikan rasa aman bagi calon mitra.

Pelaku franchise yang etis juga cenderung tidak memberikan janji keuntungan muluk atau menjual mimpi instan. Alih-alih menutupi risiko, mereka secara terbuka menjelaskan tantangan dan potensi risiko bisnis yang akan dihadapi. Pendekatan realistis ini dipercaya mampu membentuk ekspektasi yang sehat antara pemilik brand dan mitra usaha.

Di tengah maraknya tawaran bisnis dengan skema tidak jelas, franchise etis secara tegas menolak praktik titip modal, sistem bagi hasil tidak transparan, maupun skema investasi bodong. Ketegasan ini menjadi indikator bahwa franchise etis beroperasi berdasarkan prinsip keuangan yang akuntabel dan profesional.

Fenomena meningkatnya kesadaran pelaku UMKM terhadap pentingnya memilih mitra franchise yang etis menunjukkan arah perkembangan ekosistem bisnis yang lebih sehat. Para pelaku usaha dinilai semakin cermat dalam membedakan antara peluang nyata dan jebakan investasi berkedok kemitraan.

RA/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x